KEPRINEWS – Belum lama ini, penjelasan Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, mengatakan rekomendasi persetujuan pelantikan pejabat eselon II dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah terbit.
Dengan persetujuan tersebut, pelantikan pejabat tinggal menunggu waktu dan arahan dari Hasan.
“Rekomendasinya sudah terbit, sekarang tinggal menunggu waktu saya saja untuk melakukan rotasi,” ujar Hasan, pada Senin (19/2/2024) kemarin, saat ditemui wartawan, di Gedung TCC, Aston Tanjungpinang.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala BKPSDM Kota Tanjungpinang, Tamrin Dahlan. Dikatakannya, rekomendasi persetujuan pelantikan pejabat eselon II sudah terbit.
Pihaknya saat ini masih menunggu waktu dan arahan dari Pj Wako untuk melakukan pelantikan terhadap 28 kepala OPD yang telah mengikuti job fit pada Januari 2024 lalu.
Salah satu staf di Kemendagri saat konfirmasi seputar izin dari Mendagri untuk pelantikan 28 kepala OPD Pemko Tanjungpinang, Kamis (22/2), kepada media ini menyebutkan, bahwa belum pernah mengeluarkan rekomendasi apapun mengenai pelantikan 28 eselon II Pemko Tanjungpinang.
“Memang bukan kapasitas saya untuk bicara, ada bagian informasinya. Tapi saya sudah ngecek ke beberapa bagian yang membidangi hal ini, belum ada surat izin apapun yang dikeluarkan terkait pelantikan tersebut. Yang bilang sudah ada rekomendasi itu bohong atau mungkin bercanda,” ucapnya, sembari mengatakan tidak perlu menulis nama dan jabatannya.
Intinya, berbicara rekom apapun untuk pelantikan melalui job fit 28 kepala OPD Pemko Tanjungpinang itu belum ada. Yang diketahuinya, banyak daerah juga yang mengajukan soal pelantikan. Namun hal itu ada aturan jelas yang mengatur.
Menanggapi persoalan ini, Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah (LPKP), Mhd Hasin, mengingatkan, agar Pj Wali Kota Hasan lebih berhati-hati untuk memberikan keterangan ke publik yang bersifat bohong.
“Suatu kebohongan itu menyesatkan publik, dan bukan candaan. Kualitas seorang pemimpin parameternya ada diucapan, penyampaian, perkataannya. Kami berharap pemimpin itu punya kualitas pada ucapannya yang dapat dipegang dan dipercaya. Belajar merendahkan diri dengan menyampaikan yang benar itu jauh lebih istimewa dan berdampak baik untuk masyarakat,” harapnya.
Segala sesuatu, dalam hal terkecilpun, ia mengajak jangan memilih untuk hoax. Bicara yang bukan sebenarnya atau berbohong itu tidak baik. “Ayok kita melakukan yang baik dan terbaik untuk masyarakat, termasuk dalam ucapan,” ajaknya. (red)