KEPRINEWS – Sabtu pukul 3.10 WIB diketahui bernama Ari dan Siska mengantar korban Yosca Andriani Putra ke RSUD Tanjungpinang dengan memberikan keterangan palsu yaitu Yosca adalah korban kecelakaan jatuh dari motor.
Dari pihak RSUD membenarkan bahwa kedua orang temannya yang mengantar telah memberikan keterangan bohong ke pihak rumah sakit. Setelah mengantarnya, kedua orang tersebut langsung tidak kelihatan.
Penuturan Res di ruang rawat korban, Minggu (11/06), yang saat itu ikut membantu korban menaikannya di kursi roda, mengatakan, pada saat itu, perempuan yang mengantarnya menelepon seseorang dan berkata kenapa kalian memukulnya sampai babak belur.
“Saya dengar sendiri percakapan mereka perempuan yang mengantar korban saat keluar dari ruang IGD, menelepon seseorang mengatakan, kan dia hanya pesan minuman, kenapa lah kalian pukul sampai begini, sampai babak belur. Saya dengar temannya yang diteleponnya mengarahkan perempuan itu untuk cepat pergi dari rumah sakit,” ucapnya.
Kepada KepriNews.co, bos Ari menjelaskan, bahwa pengakuan Ari, bahwa terjadi perkelahian. Dalam tulisan via whatsapp tertulis dimana, Ari tidak tahu posisi Yosca sebab dia lagi adu pukulan dengan si Gondrong.
“Bahkan Ari telah menjelaskannya semua ke pihak penyidik apa adanya yang terjadi,” ucap bos Ari.
Kapolsek Bukit Bestari Polresta Tanjungpinang AKP Yuhendri Januar, Senin (12/06), via Whatsapp mengungkapkan, menurut keterangan Ari dan Saki bahwa korban jatuh dari kamar mandi dalam kondisi mabuk berat. Tapi masih ada 3 keterangan saksi lagi yang akan diperiksa.
Sementara keterangan keluarga korban yang saat itu didampinggi seorang pengacara, menambahkan bahwa mereka sudah mendapat beberapa bukti petunjuk baru menunjukan kejadian terjadi perkelahian.
“Kan kami sudah buat LP, jadi kalau Polsek Bukit Bestari menyimpulkan bahwa ini kejadian jatuh di kamar mandi, tolong buatkan SP3, biar kita jumpa di pra peradilan, kita uji kebenaran fakta yang terjadi,” tutur keluarga saat diwawancarai di ruang rawat RSUD, baru-baru ini. (Red)