KEPRINEWS – Setelah melakukan sejumlah pertemuan yang dihadiri 80 persen pengurus inti menyeruhkan mosi tidak percaya dan menolak dengan tegas Ketua Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Tanjungpinang saat ini, telah bersepakat apa bila tidak ada respon atau sikap yang tegas dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD), maka pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tanjungpinang akan menggungat ke Kesbangpol Tanjungpinang, nama mereka yang telah digunakan dalam struktur kepengurusan.
Pada sejumlah pertemuan yang dihadiri oleh Penasehat, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris, sejumlah bidang yang yang masuk struktur organisasi telah mengambil suatu keputusan untuk mencabut nama mereka dari Kesbangpol yang telah mengeluarkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
Satu-persatu dari pengurus ketika dikonfirmasi wartawan, alasan kenapa menyeruhkan mosi tidak percaya dan menolak kepemimpinan Ketua K3 saat ini, mengatakan hal yang berbeda-beda permasalahannya. Terungkap mulai dari persoalan pribadi lepas pribadi yang tidak bisa dipublikasikan, juga memiliki alasan masalah keuangan organisasi dan lainnya.
Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris K3 Teddy, belum lama ini, bahwa sampai sekarang surat pertanggungjawaban pengelolaan keuangan organisasi yang ditunjukan tidak trasparan. Mulai dari pelantikan, semua diminta berkorban, sementara Ketua K3 sendiri, gas elpiji pun yang dibuat untuk ngopi bersama dihitung. Setiap kali pertemuan ngopi bersama juga dihitung. Seharusnya untuk jadi ketua harus ada pengorbanan untuk awal pembetukan organisasi.
Bukan hanya itu, pada rapat internal pertama mosi tidak percaya, ada belasan poin yang mendasar dengan semua pembuktian yang terlampir sebagai dasar kuat kenapa sejumlah pengurus tidak lagi hadir saat pertemuan bila Ketua K3 pimpin.
“Kalau dia mengklarifikasi apa yang kami permasalahkan dari awal kami tentu aktif. Tapi bukan klarifikasi yang dilakukan, malahan hanya ingin mengeluarkan kami dari kepengurusan. Apakah itu sikap seorang ketua,” ungkapnya dengan nada bertanya, baru-baru ini.
Begitu juga yang disampaikan salah satu pengurus berinisial C, merasa dibodohin dengan keuangan keluarganya saat suaminya meninggal. “Hanya saya menyerahkan semuanya itu kepada Tuhan yang hidup. Saya mungkin dianggap bodoh, tapi Tuhan saya tidak bodoh yang akan mengungkapkannya suatu saat,” kesalnya.
Masalah dugaan ketidak jujuran tentang keuangan terus terungkap, sehingga satu-persatu mulai meninggalkan perkumpulan K3 dengan kepemimpinan ketua saat ini.
Seirama dengan itu, Ketua I dan II K3 juga menambahkan, bahwa melihat sejumlah pengeluhan anggota dan belasan poin tertulisan dari rapat pertama mosi tidak percaya, tidak dapat diklarifikasi ketua saat ini secara tertulis atau beritikad baik menyampaikan itu dengan benar.
“Jadi kalau tidak ada tindakan dan tanggapan dari DPP dan DPD kami bersama-sama akan mencabut penggunaan nama kami di struktur organisasi dan ke Kesbangpol yang telah mengeluarkan SKT. Kami masih memberikan kesempatan ke DPD sebagai perpanjangan tangan pusat untuk mengambil sikap. Melihat rapat yang dilakukan mereka saat ini dinilai rapat keluarga yang isinya sebagian bukan warga asli kawanua, sangat disayangkan,” ucapnya.
Ditambahkan lagi oleh dewan penasehat bahwa kepemimpinan Ketua KKK saat ini sudah tidak bisa lagi dipertahankan dan harus diganti ketua sementara demi kelangsungan dan perbaikan struktur organisasi yang membawa nama kawanua.
Ketua KKK Tanjungpinang Eske Rorong, dikonfirmasi wartawan pada Jumat (10/02/2023) via Whatsapp seputar mosi tidak percaya sampai berita ini diterbitkan belum menanggapi. (Tim)