KEPRINEWS — Keseriusan Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk segera membangun pasar baru melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibuktikan dengan segera menyelesaikan semua kelengkapan dan persyaratan yang dibutuhkan.
Hari ini, Wali Kota Tanjungpinang Hj. Rahma S.IP bersama perangkat daerah terkait melaporkan kelengkapan DED (Detail Engineering Detail) dan RAB (Rencana Anggaran Belanja), sekaligus menyampaikan perkembangan tahapan pembangunan fisik kepada Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, di ruang kerja Gubernur, Dompak, Selasa (17/5).
Rahma dalam rapat tersebut menyampaikan, segala kelengkapan yang dibutuhkan untuk pembangunan pasar telah diselesaikan.
“Tahapannya sudah berjalan dan dikerjakan, mulai dari pendataan jumlah pedagang, menentukan tempat relokasi pedagang sementara selama pasar dibangun yaitu di belakang kantor Disdukcapil Kota Tanjungpinang Kilometer Tujuh, hingga merancang dan menyelesaikan DED dan RAB atau rincian biaya untuk pembangunan pasar baru tersebut,” jelas Rahma.
Ditambahkannya, rancangan DED pasar baru yang telah dibuat oleh tim dari Pemko Tanjungpinang, sebelumnya telah berkoordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW).
“Melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang dan tim telah menyelesaikan rancangan DED pembangunan pasar baru,” tambahnya.
Rahma juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi agar revitalisasi Pasar Baru Kota Tanjungpinang dapat segera terrealisasi.
“Dengan adanya dukungan dari semua pihak, mudah-mudahan segala urusan menjadi lancar dan pembangunan pasar segera dapat terrealisasi. Jika sesuai rencana, Pasar Baru Kota Tanjungpinang yang telah direvitalisasi nantinya mempunyai 927 lapak dan kios. Sementara saat ini jumlah pedagang yang terdata berjumlah 710, sehingga dipastikan seluruh pedagang dapat tertampung setelah revitalisasi selesai,” tuturnya.
Selanjutnya pihak konsultan yang hadir pada rapat tersebut turut mempresentasikan rencana pembangunan atau desain pasar baru dihadapan Gubernur Kepri. Dijelaskannya, Pasar Baru Kota Tanjungpinang akan dibangun dengan tampilan pasar dengan mengadopsi gaya bangunan khas melayu dengan ditambah tema green building atau area hijau.
Bangunan dirancang terdiri dari tiga lantai, yang terdiri dari lantai semi basemen dan dua lantai di atasnya. Lantai semi basemen akan digunakan untuk lokasi parkir kendaraan roda dua. Juga terdapat penyimpanan air baku untuk pemadaman kebakaran, musholla, ruang ibu menyusui, ATM center, toilet, pos penjagaan, juga ruang pengelola pasar.
Selanjutnya lantai satu direncanakan terdiri dari kios dan los. Kios akan digunakan untuk pedagang sayur mayur dan bumbu, sementara los digunakan untuk pedagang daging basah, serta lantai 2 untuk pedagang baju.
Sementara itu, Ansar turut memberikan saran terkait desain bangunan pasar dengan menerapkan konsep green energy.
“Jika memungkinkan gunakan rooftop dan diberi tanaman-tanaman kecil. Los jangan terlalu padat, sempit, dan terkesan dipaksakan,” ucapnya.
Selain itu, Ansar meminta agar tidak terjadi sewa menyewa yang tidak resmi. “Tegaskan dan kontrol dengan pihak terkait mengenai data pedagang, sehingga tidak membuka peluang oknum yang menyewakan lapak secara pribadi demi keuntungan pribadi tidak terulang kembali,” pukas Ansar.
Dan dalam kesempatan itu juga, Rahma menyerahkan DED kepada Kepala BPPW, Fasri Bachmid yang disaksikan oleh Gubernur Ansar.
Diketahui, Revitalisasi Pasar Baru Kota Tanjungpinang diusulkan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun 2022 sebesar Rp74 miliar. (*)