KEPRINEWS – Prestasi cabang olahraga bola basket di Smansa Tanjungpinang terus meningkat. Dilihat dari faktor internal dan eksternal, pembinaan prestasi olahraga basket untuk Smansa dilatarbelakangi oleh pelatih yang berprestasi.
Dalam pertarungan pemain-pemain handal Smansa, walaupun sesi main di partai ketiga, tim besutan coach Johan tetap semangat. Tim ini mengalami perobakan besar-besaran. Dimana Tim untuk MW cup ini berisi bintang-bintang yang didominasi pelajar dari kelas X dan XI untuk regenarasi basket SMA Negeri I (Smansa)
Menurut info yang diterima KepriNews.co, perubahan ini tadinya untuk menanggulangi Smansa dikenakan WO pasalnya menurut sumber, tadinya atlet yang sudah kelas XII takut tidak dikasih lagi bertanding.
Dengan memasukan tim yang mayoritas adik angkatan Smansa tidak perlu khawatir untuk di WO.
Namun ternyata jadwal pertandingan tidak menganggu jadwal sekolah. Akhirnya tim dari angkatan anak kelas XII dipilih beberapa orang saja. Sebagai tim senior seperti Jason, Jeffry Kurniawan, Kevin, Edward, Daniel Tirta dan sang kapten Ricky Saputra.
Sebelum menghadapi tim MW B, tim ini juga sudah mengkandaskan Smansa dengan score mencolok 61-18. Team Derry liem dibuat tidak berdaya. Memasuki laga kedua, tim ini dipertemukan dengan tim tuan rumah MW B.
Team yang baru saja menjuarai NGC 2019 ini bermain cukup solid. Kendati tim yang baru dilebur ini antara tim A dan tim B bahkan ada munculnya individu baru yang sempat vakum Derrick tidak mengurangi rasa bermain tim yang ditukangi oleh coach Johan.
Kendati menghadapi lawan berat sang kapten, Ricky Saputra tetap tenang memimpin timnya yang masih minim pengalaman. Namun melacak rekam jejak bintang bintang-bintang Smansa seperti Elvern Andisen, Fernando Andreas merupakan mantan atlet Popda. Begitu pun dengan Jason. Si kutilang ini memang memiliki jam terbang lebih dibanding rekan-rekannya.
Ia pun turut mengantarkan tim Smansa juara Cup kedua bersama kapten Samuel, Derrick, Elvern, Wilson, Raymond andlislim, Fernando dan sang bintang lapangan Smansa cup, Chen Ping Jui alias pingping. Power tim besutan coach Johan ini memang sudah cukup kondang di Kota Tanjungpinang. Selain skill mumpuni tim ini pun dipenuhi bintang-bintang berwajah rupawan yang cukup memiliki pengemar fanatik.
Mengulik kisah basket Smansa seolah tiada habisnya. Tiap angkatan dengan gayanya masing-masing. Ada yang acuh dengan keangkugannya, ada yang lawas, ada juga yang ceria. Kembali ke laga antara Smansa Versus MW B, quarter pertama sang coach kembali menurunkan bintang andalannya seperti Elvern Andrisen, Jason, Fernando Andreas, Rifaldo Hardion dan Ricky Saputra.
5 bintang ini bersama 5 atlet lain dari sekolah yang berbeda bertarung di Batam dalam kejuaraan Gubernur cup dan 10 putra terbaik ini membawa gelar juara 2 sebagai ole-ole. Elvern Andrisen membukukan 2 poin pertama bagi Smansa lewat tembakan bebas.
Tidak lama berjalan Jeffry Kurniawan alias Awan dimasukan menganti. Aksi duet antara Jeffry dan Rifaldo berbuah poin manis. Jeffry mengiring bola dan Rifaldo melakukan finishing dengan baik. Gol… Membalas aksi Smansa, tim besutan coach Herman pun mendapat tembakan bebas.
Pecah lah poin tim ini. Tak henti tim Smansa terus dirotasi bintang-bintangnya. DANIEL Tirta, Steve Alexandro ini pun tak pelak terus berupaya untuk menambah lumbung. Quarter 2 berakhir dalam posisi poinr 22-4.
Dalam quarter ini memasuki quarter selanjutnya, Jefri, Derickk, elvern. Dalam posisi ini tuan rumah melakukan shot three poin yang dibalas oleh tim MW B pemakai jersey 3. Tak mau kalah Nando sang top score dan peraih MVP NGC melakukan serangan balik.
Memasuki q ketiga Nando kembali melakukan tembakan 2 poin untuk Smansa disusul Julio cuantanto dengan shot three poin seakan tidak memberi peluang kepada seterunya shot-shot dari tim Smansa terus beruntun yang
seakan tidak memberi peluang bagi seterunya.
Derrick, yang sempat tidak berpartisipasi bagi tim basket Smansa pun ikut andil memberi shot three poin. Remaja kelas XI IPS 1 ini tersenyum ketika shotnya berhasil menjebol ring MW B. Memasuki quarter 4 pemain inti sempat diistirahatkan.
Saat itu posisi poin sudah mencapai 45-11 pemain yang ada masih bertahan. Yang tidak lama kemudian diganti kembali ke bintang-bintang inti. (Lanni)