KEPRINEWS – Sepanjang Januari hingga Juli 2024, musibah kebakaran lahan masih menjadi masalah utama di Kota Tanjungpinang. Hal ini dikatakan Kabid Damkar pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Tanjungpinang, Djafnurinsyah.
Ia menyampaikan, pihaknya mencatat ada sebanyak 55 kasus kebakaran lahan sepanjang tahun ini. Angka ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan kasus kebakaran rumah dan ruko.
“Pada 31 Juli 2024 saja, kebakaran lahan terjadi di 5 lokasi berbeda, sebagian besar kebakaran lahan disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Seperti membakar lahan dan sampah yang kemudian ditinggalkan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (5/8).
Djafnurinsyah menekankan, perlunya sanksi untuk pelaku kebakaran tersebut guna mencegah kejadian yang serupa.
“Armada pemadam yang kami miliki saat ini sudah sangat terbatas, sehingga banyak masyarakat yang protes bahwa kinerja kami lambat,” sebutnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti membakar lahan dan sampah, terutama saat musim kemarau saat ini.
“Jika memang perlu melakukan hal tersebut, tolong diperhatikan dan jangan ditinggal begitu saja, karena bisa terjadi kebakaran,” pungkasnya. (un)