Bupati Bintan memaparkan, realisasi APBD-P dan APBD 2021, diprioritaskan pada pemulihan kondisi sosial, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan secara bertahap. Pentingnya pemulihan perekonomian bagi kesejahteraan rakyat, akan efektif, bila disejalankan dengan kesadaran dan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
KEPRINEWS – Daya rusak wabah dampak Covid-19 itu menciptakan krisis ekonomi di berbagai sektor. Untuk itu, pemulihan ekonomi membutuhkan waktu, kesenjangan antara jalur pertumbuhan ekonomi lama dan baru yang minus dari sisi suplai ekonomi, output untuk kembali pada kondisi normal.
Pencapaian prestasi pemulihan ini membutuhkan peran masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga rantai covid ini bisa dinormalkan kembali.
Pasalnya, magnitude dan lamanya krisis ekonomi itu ditentukan oleh kemampuan melandaikan kurva eksponensial penyebaran Covid. Berbagai program reformasi sosial dilakukan pemerintah, tidak akan berjalan sesuai rencana dan target waktu, bila besaran volume penyebaran virus itu tidak dapat ditekan.
Hal ini dikatakan Bupati Bintan Apri Sujadi, kepada KepriNews.co baru-baru ini. Dikatakannya, Transformasi ekonomi Bintan diupayakannya dengan cepat, tepat, fokus, dan merespon cepat program pemerintah pusat agar sinergi dalam pola dan skenario pencapaian reformasi sosial.
Guna mendukung proses pemulihan, Apri mengajak masyarakat dapat bersinergi, agar Pemda fokus untuk target peningkatan transformasi, sesuai rencana dan dapat diraih secara maksimal. Upaya peningkatan ekonomi ini sedang disusun, dan akan dibahas bersama DPRD Bintan terkait total anggaran yang dibutuhkan dalam pencapaian pemulihan ekonomi 2021.
Lanjuta Apri, masalah anggaran tetap Pemkab mengedepankan prinsip kehati-hatian. Untuk meminimalisir tekanan ekonomi pandemi yang dirasakan oleh masyarakat, sebagai subjek akuntabilitas publik, pemerintah juga dihadapkan pada kewajiban memastikan bahwa seluruh pengelolaan program dan APBD yang bisa tepat sasaran, serta dapat memastikan dengan benar, penyaluran bantuan baik dari pusat maupun daerah itu sampai ke tangan orang yang benar-benar butuh dan layak dibantu.
Guna menjaga momentum program pembangunan ekonomi di daerah bisa terjaga, pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Bintan sangat merespon dan mengaplikasikan program pemerintah pusat dalam upaya pemulihan. Contoh program pusat, yaitu pinjaman PEN daerah dibagi dalam dua skema pembiayaan, pinjaman program dan pinjaman kegiatan.
Pinjaman program merupakan pinjaman yang pemanfaatannya adalah untuk mendukung program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi baik berupa fisik maupun non fisik seperti bantuan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan infrastruktur yang tertuang dalam Paket Kebijakan.
Sedangkan untuk pinjaman kegiatan merupakan pembiayaan hanya untuk kegiatan pembangunan kegiatan infrastruktur yang akibat terjadinya realokasi dan refocusing anggaran, kegiatan tersebut berpotensi berhenti (mangkrak) dan menghambat pembangunan infrastruktur di Daerah.
Pionir dalam mengakses program pemulihan ini bukan hanya pemerintah pusat, atau daerah tapi secara bersama-sama dapat memanfaatkan dengan baik setiap program bantuan, serta terus mentaati protokol kesehatan. “Semoga kondisi pandemi ini segera berlalu dan teratasi, agar kita dapat kembali secara maksimal melakukan aktivitas dan memiliki berbagai akses kemudahan untuk berusaha serta mencari lapangan kerja dalam kehidupan dan aktivitas setiap hari. Amin,” tutupnya (Redaksi01)
(Redaksi01)