KEPRINEWS – Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menanggapi sorotan dari Dewan Eksekutif Daerah (DED) LSM Rampai Nusantara Kota Tanjungpinang terhadap angka inflasi daerah yang cukup tinggi.
Selain itu, organisasi masyarakat tersebut juga menyoroti pertumbuhan ekonomi, stunting, serta tunda bayar yang terjadi di masa kepemimpinan Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan beberapa bulan terakhir.
Menurut Zulhidayat, dari poin-poin inti yang disampaikan, dapat menjadi media bagi Pemko Tanjungpinang untuk dapat mengkomunikasikan serta mengevaluasi beberapa hal.
Dijelaskannya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa inflasi month to month Kota Tanjungpinang pada bulan Februari berada di angka 0,08 persen dibandingkan dengan angka nasional yakni 0,47 persen.
Meski sempat naik secara signifikan pada bulan Januari yakni 0,37 persen, namun pemko Tanjungpinang telah melakukan evaluasi sehingga pada bulan Februari angka inflasi berada jauh dibawah nasional.
“Disisi lain inikan sebagai media kami untuk mengkomunikasikan beberapa hal, dan sudah kita buat. Contoh terkait inflasi pada bulan Februari Tanjungpinang berada jauh di bawah Nasional,” tuturnya.
Warning BPS terkait inflasi tersebut memang telah disikapi secara serius oleh Pemko Tanjungpinang melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin langsung oleh Sekda Kota Tanjungpinang.
Menurut Zulhidayat, berbagai langkah dan upaya Pemko Tanjungpinang dalam pengendalian Inflasi juga telah dilakukan, diantaranya dengan menggelar Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM), serta selalu melakukan pengecekan stok dan harga bahan pokok mulai dari distributor, pedagang hingga sampai pada masyarakat.
“Sehingga sorotan terhadap inflasi telah dijawab pada bulan Februari, tugas kita saat ini sama-sama mengendalikan di bulan Maret dan selanjutnya,” jelasnya.
Selain itu sambungnya, terkait penanganan stunting di Kota Tanjungpinang juga telah menunjukkan tren yang positif, mengingat pada tahun sebelumnya berada di angka 18 persen turun menjadi 15 persen.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungpinang juga diakuinya cukup bagus, seperti angka kemiskinan yang semakin baik setiap tahunnya.
“Angka kemiskinan kita 9 persen turun menjadi 7 persen, itu kan data-data yang memang harus kami sampaikan juga kepada masyarakat,” pungkasnya. (un)