KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang menjalankan langkah konkrit untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan sejumlah komoditas pangan mulai dari tingkat peternak, petani distributor, pedagang, hingga ke konsumen.
Apalagi, pada momen bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri cukup rawan terjadinya kelangkaan pangan sehingga menyebabkan naiknya harga sembako.
Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan menyampaikan, akan memanggil para distributor untuk mengontrol harga dan ketersediaan sejumlah komoditas pangan menjelang bulan Ramadhan.
“Jadi kita akan cek semua distributor, kita lihat situasi terkait harga komoditi pangan di pasar. Karena mendekati bulan puasa memang biasa harga pangan naik,” kata Hasan, Kamis (7/3/2024).
Menurut Hasan, para distributor harus melaporkan terkait modal dan harga jual ke masyarakat. Sehingga Pemko Tanjungpinang bisa mengintervensi harga komoditas pangan di pasaran.
Terlebih, untuk komoditas cabai dan beras premium yang saat ini sedang mengalami kenaikan harga.
“Kita minta distributor harus melapor ke pemko terkait harga jual ke masyarakat. Ini sebagai salah satu upaya pemerintah mengontrol harga di pasaran,” ujarnya.
Selain itu Hasan menekankan, bahwa Pemko Tanjungpinang juga akan mengantisipasi terkait harga dan stok telur, mengingat saat bulan Lebaran permintaan telur akan meningkat secara drastis.
Biasanya, distributor memiliki target pasar pada hari-hari besar, seperti bulan Lebaran tentu komoditas telur akan paling dicari sebagai bahan pembuat kue dan sebagainya.
Oleh karena itu, para distributor besar atau peternak akan mengebut jumlah dan waktu panen telur, sehingga mereka memperbanyak pakan maupun hal-hal lain untuk memenuhi kebutuhan telur saat Lebaran.
“Otomatis produksi jualnya juga akan lebih tinggi. Kenaikan inilah yang harus kita intervensi. Dengan mengetahui harga jualnya,” pungkasnya. (un)