KEPRINEWS – Real Estate Indonesia (REI) saat ini tengah berfokus pada pembangunan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MPR) di seluruh wilayah RI.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP REI, Ahyan Arfan usai menghadiri Musda ke-VII REI Kepri, di Gedung Trans Convention Center, Selasa (14/11/2023).
Ahyan mengatakan, saat ini keanggotaan dari REI ada sebanyak 6.000 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan 80 persen perusahaan diantaranya berfokus pada pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah tersebut.
Menurutnya, masyarakat yang berpenghasilan rendah ini, harus di diberi fasilitasi yang dapat mempermudah untuk dapat memiliki rumah.
“Kalau mereka sendiri berusaha tanpa didukung oleh aturan, tanpa didukung oleh bantuan, sulit sekali untuk mereka bisa punya rumah,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, saat ini sudah banyak fasilitas yang memudahkan MPR untuk mendapatkan rumah, bahkan hampir seratus persen diantaranya menggunakan fasilitas kredit perumahan dari Perbankan.
Namun, kata dia, yang menjadi tantangan saat ini, yakni dimana perbankan terpaksa menyediakan bunga yang tinggi, karena dana yang tersedia untuk bisnis kredit rumah ini merupakan dana-dana jangka pendek.
Oleh karena itu, REI bersama pemerintah terus berupaya untuk memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa mempunyai rumah, salah satunya yaitu dengan adanya Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
“Tapi dengan Tapera ini, dana-dana yang terkumpul makin lama makin banyak itu diharapkan bisa menjadi dasar untuk memberikan kredit (rumah) yang lebih murah,” ujarnya.
Sementara itu kata, khusus untuk perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), telah banyak sekali kemudahan yang diterapkan oleh pemerintah. Terutama memberikan bunga yang tepat.
Bahkan, dengan masa kredit selama 20 tahun, bunga yang diberikan tetap rendah sekitar 5 persen. Sedangkan untuk selesihnya akan ditanggung oleh pemerintah.
“Selain itu, dengan undang-undang cipta kerja, juga akan memudahkan perizinan bagi pengembang-pengembang di Indonesia,” pungkasnya. (un)