KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang akan mendatangkan mesin destilator pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Walikota Tanjungpinang, Rahma mengatakan tujuan utama mendatangkan mesin tersebut, untuk mengurai permasalahan sampah di Kota Tanjungpinang, sekaligus menjadikan sampah mempunyai nilai ekonomis.
“Mudah-mudahan dengan adanya mesin ini menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah,” katanya, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya, mesin pengolah tersebut akan ada di tahun 2023 ini karena sudah dipesan dan sekarang masih dalam perjalanan.
“Sudah kita siapkan pengadaan mesin di 2023 ini. Nantinya mesin itu akan mengolah sampah menjadi solar, bensin, dan minyak tanah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, Riono menambahkan, dengan adanya mesin destilator tersebut dapat mengurai banyaknya sampah yang sudah mulai menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di ganet.
“Nanti ketika sudah berhasil mengolah BBM maka aka diatur kembali dalam Perda apakah dijual ke lingkungan sekitar ataupun bisa digunakan untuk BBM alat berat pengangkut sampah yang ada di TPA,” terangnya.
Ia menjelaskan, kelebihan dari mesin destilator tersebut bisa mengolah sampah plastik seberat 10 kilogram menjadi 6 liter solar, 2 liter bensin, dan 1,5 liter minyak tanah.
“Tapi ada juga sampah plastik yang tidak bisa diolah menjadi BBM. Nanti sampah-sampah itu akan kita jadikan paving block, karena mesin paving block sudah ada,” ungkapnya.
Menurutnya, sejak tahun 2009 lalu, di daerah Jawa sudah menggunakan mesin ini sebagai pengolahan BBM dan pengurangan sampah. Meski, ia belum bisa memastikan secara rinci kapan mesin seharga Rp70 juta tersebut akan tiba di Tanjungpinang.
“InsyaAllah kita juga akan berhasil, baik dalam pengolahan BBM dan pengurangan volume sampah. Nanti Kalau sudah datang tentunya kami langsung melakukan pengolahan,”pungkasnya. (un)