KEPRINEWS – Urban farming atau pertanian di perkotaan, saat ini menjadi tren dan kegiatan baru yang digemari banyak orang terutama.
“Salah satu urban farming adalah Pekarangan Pangan Lestari (P2L),” ucap Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri kepada wartawan, kemarin.
Yoni menerangkan, konsep urban farming melalui P2L ini, merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat, secara bersama-sama, dalam mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.
“Yang salah satu tujuannya, adalah untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan masyarakat itu sendiri,” ucapnya.
Dijelaskanya, kegiatan P2L ini merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan pangan, bagi rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam dan bergizi seimbang.
“Serta aman, sekaligus berorientasi pasar demi meningkatkan pendapatan rumah tangga,” imbuhnya.
Dalam menangani perjalanannya, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, membuat Program Geliga Pangan, yang merupakan program pembangunan pertanian perkotaan.
Program ini kata Yoni, dilakukan melalui pemberdayaan masyarat, khususnya melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Kota Tanjungpinang.
KWT ini sambung Yoni, yakni melakukan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah mereka masing-masing, dengan menanam komoditas tanaman pangan seperti cabai, tomat dan sayuran semusim lainnya.
“Pola ini dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, dan secara tidak langsung nanti dapat menekan laju inflasi Kota Tanjungpinang,” tegasnya.
Yoni menyebutkn, saat ini sudah ada 25 KWT yang aktif melakukan kegiatan P2L di pekarangan rumah mereka. Kegiatan P2L ini sendiri, telah terbukti banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Di samping dapat memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, bisa juga dijual untuk membeli kebutuhan lainnya,” ucapnya.
Lebih jauh Yoni menambahkan, bahwa melalui program Geliga Pangan ini, telah terjadi penambahan 5 KWT. Yaitu di Kelurahan Dompak, Batu IX, Pinang Kencana dan Senggarang.
Pada tahun 2022 ini, menurut Yoni, Bank Indonesia juga memberikan bantuan ke 30 KWT se Kota Tanjungpinang berupa bibit cabai beserta sarana dan prasarana tanaman cabe.
“Selain memberikan bantuan juga diberi pelatihan oleh Balai Penelitian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kepri, tentang tata cara budidaya yang baik, beserta penanganan hama dan penyakitnya,” paparnya.
Yoni menyampaikan, untuk meningkatkan motivasi sekaligus pengetahuan untuk 5 KWT baru, akan diadakan pelatihan untuk berbagai jenis tanaman sayuran di KWT Perkasa, yang merupakan KWT terbaik Kota Tanjungpinang.
“Pelatihan ini akan diisi oleh narasumber dari KWT perkasa, penyuluh pertanian DP3 Tanjungpinang dan penyuluh dari BPTP Kepulauan Riau,” tukasnya.
Sebelumnya, para petani lokal di Tanjungpinang menerima bantuan sarana dan prasarana pertanian, yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Tanjungpinang Rahma di gerai pangan Tanjungpinang, Jalan Hang Lekir, Sabtu (15/10/2022).
Rahma menyampaikan, bantuan diberikan sebagai bentuk perhatian Pemko Tanjungpinang kepada para petani. Semoga, bantua ini menjadi motivasi bagi para petani untuk terus berusaha sehingga dapat meningkatkan hasil panennya.
“Ini merupakan suatu bukti kita perkuat, kita dorong seluruh petani-petani yang ada di Tanjungpinang,” ucapnya.
Kendati luas lahan pertanian di Tanjungpinang lebih kecil dibandingkan dengan daerah luar, tetapi menurut Rahma, petani Tanjungpinang tidak kalah dengan petani yang diluar.
Hal ini karena adanya sinergi antara pemerintah dan petani, tanpa sinergi yang baik, lanjut Rahma, tidak akan tercapai tujuan yang diinginkan para petani yakni menjadi petani yang sejahtera.
Rahma mengatakan, Pemko Tanjungpinang telah berupaya untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh para petani dari hulu sampai hilir.
Artinya Pemko Tanjungpinang tidak hanya menyerahkan bantuan peralatan pertanian kepada para petani, akan tetapi Pemko juga menyediakan Gerai Pangan untuk para petani menjualkan hasil panennya. (Jer/Riz)