KEPRINEWS – Sejumlah pedagang pasar Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat yang terus terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini.
Yati, pedagang bilis di pasar Bincen, Selasa (22/10/2024), mengutarakan bahwa penurunan daya beli mulai terasa sejak 6 bulan belakangan ini. Bahkan, penurunan daya beli ini mencapai 30-50 persen penjualan
“Kalau untuk penjualan bilis menurun sekitar 30 persen, dan ini sudah berlangsung hampir setengah tahun ini,” ujarnya.
Menurutnya, alasan turunnya daya beli masyarakat memang tak diketahui pasti, apalagi harga bilis masih dipatok dengan harga yang wajar.
Namun, dampak dari fenomena tersebut, membuat omzet penjualan para pedagang ikut anjlok. Alhasil perputaran mata uang juga mengalami gangguan.
“Penjualan tak menentu, sehari rata-rata mungkin bisa 30 Kilogram (Kg) bilis dan ikan asin yang terjual. Kalau omzet jelas berkurang,” ungkapnya.
Tak hanya Komoditas bilis dan ikan asin, sayur mayur juga mengalami penurunan yang paling signifikan hingga mencapai 50 persen.
Padahal, komoditas sayur sedang mengalami masa panen yang melimpah. Namun, kurangnya permintaan masyarakat membuat dagangan pedagang tersebut banyak yang busuk.
“Sudah beberapa bulan terakhir ini, panen sayur terlalu banyak sampai terbuang-buang. Bahkan harga sayur ikut anjlok,” tutupnya. (un)