KEPRINEWS – Ikan Dingkis merupakan jenis ikan yang paling dicari-cari oleh warga Tionghoa saat perayaan Imlek, sebab ikan ini dipercaya dapat membawa rezeki.
Permintaan ikan Dingkis dipasar pun akan meningkat drastis saat perayaan tahun Baru Imlek yang akan jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang, ikan jenis inipun tak terbilang langkah di Tanjungpinang dan terpantau dalam kondisi tersedia hingga saat ini.
Pada umumnya, ikan Dingkis akan mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi saat perayaan Imlek. Karena selain banyaknya permintaan, ikan ini juga akan memasuki masa bertelur.
“Nah jadi telur-telurnya ini yang bikin mahal. Pada Imlek 2023 lalu, harga tertinggi ikan ini dapat mencapai Rp300 ribu per kilogram,” kata Ibnu, salah satu pedagang pasar Bintan Center (Bincen) , Sabtu (20/1/2024) pada media ini.
Kendati demikian, kata Ibnu, saat ini ikan Dingkis masih dijual dengan harga normal yakni seharga Rp 25 ribu per kilogram (Kg).
“Nanti menjelang Imlek saat sudah mulai bertelur harga ikan ini akan naik, kalau sekarang masih normal,” tuturnya.
Menurut Ibnu, bagi sebagian nelayan ikan Dingkis ini sudah seperti ‘harta karun’ di lautan, sebab saat ikan ini bertelur akan banyak diburu untuk disajikan waktu Imlek.
Biasanya, warga Tionghoa menyebut ikan Dingkis dengan sebutan Phaicai atau ikan Imlek, tak heran ikan ini dipercaya akan membawa keberuntungan di sepanjang tahun jika mengkonsumsinya saat Imlek.
“Ikan Dingkis ini biasa kita ambil dari Kijang. Dan yang paling dicari itu telurnya, ciri-ciri ikan Dingkis jika sudah bertelur maka perutnya akan berwarna kuning,” tuturnya.
Selain ikan Dingkis dengan harga yang normal, beberapa jenis ikan juga masih terpantau stabil bahkan dalam kondisi stok yang banjir atau melimpah.
“Ikan lain juga masih normal, ikan tongkol merah Rp18-23 ribu per kg, ikan selar Rp20-25 ribu, tergantung besar kecilnya. Tongkol putih Rp28 ribu per kg, dan ikan bulat Rp35 ribu per kg,” pungkasnya. (un)