Dilatarbelakangi keprihatinan terhadap sampah plastik dan penumpukannya yang dapat mencemari laut, Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang melakukan inovasi dengan metode tempuh mengalih fungsikan sampah plastik yang berkahir di pembuangan sampah diolah menjadi paving block.
KEPRINEWS – Sampah plastik yang dipilih menjadi material sasaran karena keberadaan yang dianggap tidak bernilai, diubah menjadi produk daur ulang yang berguna. Kepala Dinas lingkungan Hidup (DLH) Tanjungpinang, Riono, kepada KepriNews.co, baru-baru ini menjelaskan terobosan baru sebagai solusi antisipasi sampah.
Implementasi penanganan sampah yang sudah hampir penuh di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), berlokasi Jalan Ganet, pihak DLH melakukan upaya kelola sampah plastik menjadi paving block atau lebih dikenal sebagai bata beton.
Dikatakan Riono, paving block dipilih sebagai inovasi produk daur ulang sampah karena tidak memiliki kontak langsung dengan manusia dalam penggunaannya. Dengan begitu permasalahan higienitas dan dampak buruk pada kesehatan tidak ada.
Dimulai dari pencacahan plastik, dilanjutkan pelumeran hingga menjadi bubur, proses pencampuran dengan material lain, dicampur dengan semen dan pasir, lalu dicetak menjadi bahan bangunan seperti paving block atau konblok.
Lanjutnya, di TPA Ganet ada 4 zona, 1 zona dalam proses pengembangan, dari 4 zona, hanya zona 2 yang masih bisa menampung sampah hingga 8 bulan kedepan.
Meminimalisir jumlah sampah yang terus bertambah secara signifikan tiap hari, dengan metode program pengelolaan sampah plastik menjadi paving block, merupakan upaya dan solusi mengantisipasi penumpukan sampah yang terus bertambah.
“Untuk sampah lainnya, kami lakukan pengelolaan menjadi pupuk atau kompos,” pungkasnya.
Pada sampah plastik, program ini pihak DLH sudah masuk tahap persiapan konsep bahan-bahannya dalam skala lebih besar. Rencananya, bila anggaran memungkinkan dan disetujui walikota, kedepan program ini akan terus dijalankan dan ditingkatkan.
“Saat ini baru tahapan ujio coba, tapi sudah terlaksana dengan hasil sebanyak 135 paving block. Bila produk daur ulang ini dikembangkan menjadi produksi lebih besar, tentu akan membuka lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.
Sebelumnya seputar produksi daur ulang tersebut, Riono telah membicarakannya dengan pengurus Real Estate Indonesia (REI). Tanggapannya, apabila produknya bagus REI bersedia kerjasama. (*)