KEPRINEWS – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang memastikan stok dan harga bahan pangan dalam kondisi baik dan aman menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Kasi Stabilisasi Harga Barang, Malik mengatakan, sejauh ini harga-harga bahan pokok di pasar tradisional masih terbilang stabil. Salah satu strategi untuk menstabilkan harga yaitu dengan cara melakukan pemantauan.
“Kami selalu lakukan pengecekan stok dan harga, dan untuk sembako lainnya seperti telur, minyak, gula dan beras masih tetap aman,” ujarnya, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, sebagai upaya menjaga stabilitas dan ketersediaan bahan pokok, pihaknya secara rutin terus menyambangi pasar-pasar tradisional, pasar modern, hingga distributor.
“Kami secara rutin melakukan pemantauan stok dan harga pangan di sejumlah pasar 2 kali dalam seminggu, Selasa dan Jum’at. Hari ini sudah kami lakukan pemantauan, sehingga jika ada potensi kenaikan harga bisa segera dikendalikan,” jelasnya.
Dari hasil peninjauan, ada sejumlah komoditas bahan pangan yang harganya naik, seperti cabe rawit yang saat ini berkisar Rp52 ribu per kilogram.
Naiknya harga cabe rawit ini, kata dia, disebabkan karena faktor cuaca yang mempengaruhi produksi. Selain itu, tingginya biaya transportasi udara yang digunakan oleh para distributor untuk mengirim cabe rawit ke Tanjungpinang.
“Kita sudah tanya ke distributor kenapa harganya naik, karena memang mereka menggunakan transportasi udara yang biaya pengirimannya lebih mahal dibandingkan tranportasi darat,” terangnya.
Meski begitu, pihaknya akan terus memantau dan melakukan evaluasi hingga harga cabe rawit normal kembali.
“Bagaimana pemerintah daerah menyikapi hal ini, biasanya di setiap hari besar keagamaan, contohnya seperti menjelang hari raya idul adha ini, kepala daerah pasti turun meninjau harga pangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Malik menyebutkan, dari hasil monitoring yang terus dilakukan oleh pihaknya, ada juga sejumlah bahan pokok yang dulunya sempat melambung dan kini sudah mulai stabil kembali.
“Seperti daging ayam dulu itu sempat naik menjadi Rp42 ribu per kilogram, Alhamdulillah sekarang sudah turun ke angka Rp39 ribu per kilogram,” tutupnya (un)