KEPRINEWS – Salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh setiap daerah yakni meningkatnya timbulan sampah yang diakibatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk.
Selain itu, perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menggemari kepraktisan dan memilih barang-barang yang ekonomis turut berdampak pada jenis dan timbulan sampah yang semakin beragam dan sulit terurai di lingkungan.
Dalam pengelolaan sampah, pemulung memiliki peran yang sangat penting terhadap lingkungan. Pemulung juga mampu memberikan dampak dan kontribusi nyata dalam mengurangi timbulan sampah di sejumlah konteiner sampah maupun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Salah satunya yakni Siti (43), 8 tahun dirinya melakukan aktivitas mengorek sampah di konteiner yang berlokasi di Jalan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang.
Biasanya, Siti mulai memilah sampah pada pukul 15.00 WIB untuk mencari barang-barang yang masih bernilai hasil dari sampah yang dibuang oleh masyarakat ke konteiner sampah.
“Biasanya ngorek nyari botol, kardus, kaleng dan barang lainnya yang masih bisa dijual. Saya mulai pukul 15.00 WIB dan pulang sebelum magrib,” kata Siti, Minggu (13/10/2024), pada KEPRINEWS.co.
Dari hasil yang Siti dapatkan, biasanya per hari dirinya dapat meraup rezeki Rp15 ribu, namun terkadang juga kurang.
Hasil pilahan sampah yang ia dapatkan, akan ia jual kembali kepada pengepul sampah langganannya, untuk botol plastik dihargai Rp3.000 per Kilogram (Kg), kardus Rp1.500 per Kg, kaleng Rp12.000 per Kg dan barang lainnya.
“Pendapatan tak menentu, biasanya dapat Rp15.000 ribu kadang juga kurang bang. Namun Alhamdulillah meski sedikit yang penting saya tidak mau minta-minta,” tuturnya.
Menurut Siti, ada beberapa pemulung yang biasa beraktivitas secara bergantian di konteiner Jalan Sei Jang.
“Disini ada beberapa pemulung yang bergantian mengorek, karena malam sudah ada yang ganti. Bahkan ada yang sampai tengah malam,” imbuhnya.
Profesi ini mereka tekuni karena menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Kehadiran pemulung juga tak hanya menjadi mata pencaharian, namun juga memberikan kontribusi dalam pengelolaan sampah di Tanjungpinang.
keterlibatan pemulung dalam mengurangi beban sampah menjadi sangat vital. Sebab, aktivitas pemulung dapat mengurangi tumpukan sampah dan menjadi mitra pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah di suatu daerah. (un)