KEPRINEWS — Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan hadir pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tingkat Kota Tanjungpinang Ke-59, yang dilaksanakan di Mall Tanjungpinang City Center (TCC), Minggu (12/11).
Dalam sambutannya, Hasan mengatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak.
“Itulah amanat Undang Undang bagi kita, berdasarkan mandat itulah 6 pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia harus kita bangun bersama dengan serius dan terus-menerus,” ungkapnya.
Disampaikannya, transformasi kesehatan tersebut meliputi transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.
“Dalam hal ini Dinas Kesehatan tidak mampu melakukannya sendiri. Hanya dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang erat antar semua pihak, transformasi kesehatan dapat kita tegakkan untuk perubahan yang lebih baik di Kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Menurutnya, transformasi kesehatan harus menjangkau ke seluruh penjuru Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Untuk itu pada kesempatan ini saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap insan kesehatan yang telah bahu-membahu berjuang tanpa kenal lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di kota Tanjungpinang.
Kepada tenaga medis, tenaga kesehatan, tenaga pendukung kesehatan, LSM, swasta, media, profesional, akademisi, seluruh pegawai dan pejabat pemerintah di kota Tanjungpinang, termasuk para kader diharapkan terus bersemangat sebab perjuangan kita belum selesai.
“Mari bersama kita membangun kesehatan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar, membangun bersama tubuh dan jiwa yang sehat dan kuat demi Indonesia emas 2045,” ucap Hasan.
Dikatakannya saat ini Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan layanan kesehatan terutama dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Tanjungpinang.
“Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021,prevalensi stunting di Kota Tanjungpinang mencapai 18,8% dan pada tahun 2022 menurun 3,1% sehingga menjadi 15,7%. Hal ini menunjukkan suatu gambaran bahwa upaya yang dilakukan sudah sangat baik, namun mohon diingat pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan stunting,” pungkasnya.
Sementara itu dr Elfiany Sandri MPH, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Tanjungpinang menambahkan, dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Nasional ke-59 tingkat Kota Tanjungpinang Tahun 2023 telah dilaksanakan.
Serangkaian kegiatan yang terdiri dari bakti sosial, screening deteksi dini penyakit tidak menular, pelayanan KB gratis, lomba penyuluhan dengan tema stunting, lomba paduan suara mars germas, lomba kreasi cuci tangan pakai sabun.
Serta yang akan berlangsung pada hari ini, donor darah, penyerahan bingkisan paket bahan makanan untuk gizi buruk.
“Dengan peserta kegiatan yang terdiri dari instansi kesehatan, sekolah kesehatan, organisasi profesi kesehatan, keluarga besar kesehatan, OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang dan masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kategori mitra jejaring TBC dalam pengobatan dan penanggulangan TBC kota Tanjungpinang dengan penemuan kasus TBC tertinggi, kategori puskesmas dengan capaian imunisasi dan skrining PTM terbaik.
Kategori kinerja puskesmas terbaik, kategori capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), kategori capaian upaya penanganan stunting.
Kategori capaian pelaporan pelayanan KB tertinggi pada praktek mandiri bidan, penyerahan penghargaan duta genre kota Tanjungpinang (putra dan putri), penyerahan penghargaan partisipasi dalam rangka penanganan stunting melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), penyerahan celemek, dan bingkisan paket bahan makanan untuk gizi buruk. Juga pengumuman bagi juara lomba. (ris)