KEPRINEWS – Sejumlah pedagang pasar Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang mulai mewanti-wanti potensi naiknya harga rempah-rempah yang rawan terjadi memasuki cuaca panas berkepanjangan.
Diketahui, berdasarkan prediksi BMKG, bahwa musim kemarau akan melanda sebagian wilayah Indonesia hingga Oktober 2024 mendatang.
Tentunya hal tersebut rawan berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok, seperti cabai, bawang, serta komoditas lainnya.
Seperti kata pedagang Bincen, Lauren Situmorang menjelaskan, bahwa fluktuasi harga cabai sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang terjadi.
“Memasuki cuaca panas di sebagian wilayahnya Indonesia memang berpotensi harga sembako khususnya cabai akan naik,” kata Lauren, Jumat (9/8/2024) pada media ini.
Meski begitu, Lauren memastikan harga rempah-rempah di Tanjungpinang saat ini masih stabil dan terkendali, stok cabai dan bawang juga masih tersedia.
Saat ini harga cabai merah masih dibandrol Rp56 ribu per Kilogram (Kg), cabai hijau Rp48 ribu per Kg, dan cabai rawit Rp58 ribu per Kg.
“Namun untuk cabai nano sudah mulai naik, dari Rp60 ribu per Kg menjadi Rp90 ribu per Kg. Cabai setan juga berada diharga yang sama,” jelasnya.
Masih di pasar Bincen, Pedagang lainnya bernama Mega justru berharap harga Rempah-rempah dapat stabil bahkan turun meski di kondisi cuaca panas.
“Kita memang belum mendengar apakah harga cabai akan naik atau tetap, kita berharap malah turun,” kata Mega.
Sama dengan cabai, harga bawang juga masih diharga yang sama seperti bawang merah India Rp30 ribu per Kg, bawang merah Jawa Rp36 ribu per Kg dan bawang putih Rp36 ribu per Kg.
“Untuk stok juga masih tersedia, setiap kali kami memesan langsung diantar dan tidak ada pembatasan. Artinya masih ada,” pungkasnya. (un)