KEPRINEWS – Salah satu permasalahan yang di Kota Tanjungpinang, dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah yang diakibatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk serta adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih suka kepada kepraktisan dan memilih barang-barang yang ekonomis.
Hal ini berdampak pada jenis dan jumlah timbulan sampah semakin beragam dan sulit terurai di lingkungan. Terbukti dengan semakin beragamnya jenis dan timbulan sampah plastik, mulai dari styrofoam, kantong plastik belanja, kemasan makan dan lain sebagainya.
Dalam pengelolaan sampah, tidak lepas peran aktif pemulung dalam mengumpulkan sampah–sampah yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali. Sebanyak puluhan pemulung menggantungkan nasib mereka di TPA Ganet, di Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang.
Dalam hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, Riono menuturkan, setidaknya ada sekitar 35 pemulung yang beraktivitas TPA tersebut, Selasa (8/8).
Menurutnya, keterlibatan pemulung dalam mengurangi beban sampah menjadi sangat penting. Sebab, aktivitas pemulung bisa dapat mengurangi tumpukan sampah dan bahkan memperpanjang umur dari TPA tersebut.
“Aktivitas pemulung merupakan mitra kami, mereka sangat membantu mengurangi sampah yang ada di TPA,” kata Riono, Jumat (4/8/2023).
Barang-barang yang dianggap tidak dipakai dan berguna lagi itu, ternyata bisa bernilai ekonomis bagi pemulung untuk dijual dan didaur ulang.
Sejumlah pemulung yang diwawancarai KepriNews.co, salah satunya yang bisa disapa Lerna, mengatakan, sudah 3 tahun menekuni sebagai pemulung di TPA Ganet.
“Kalau pagi saya beraktivitas sebagai pengojek, kalau sudah sore sampai malam kami mencari barang-barang bekas yang sudah dibuang di TPA. Barang-barang tersebut kami jual kembali, lumayan untuk tambahan jajan saya yang masih sekolah,” ujarnya. (un)