KEPRINEWS – Wakil Wali Kota (Wawako) Tanjungpinang Endang Abdullah memimpin Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Podyandu) Tingkat Kota Tanjungpinang, Selasa (8/8), kemarin yang berlangsung di aula Bappelitda Kota Tanjungpinang
Pentingnya penggerakan masyarakat lebih ditingkatkan, menurut Endang karena berdasarkan evaluasi kunjungan posyandu rata-rata masih berkisar 65-68 persen di Bulan Februari dan Agustus, bahkan di bulan-bulan lainnya hanya berkisar 45-50 persen.
Cakupan posyandu yang tinggi sangat diperlukan agar bayi, balita dan ibu hamil dapat terpantau secara maksimal kesehatannya dan segera terdeteksi apabila mengalami masalah kesehatan. Termasuk gizi kurang, gizi lebih atau bahkan stunting yang saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah.
Endang mengajak seluruh perwakilan OPD yang hadir untuk bersinergi dan melakukan kolaborasi penanganan stunting khususnya pada 3 lokus prioritas Pemerintah Kota Tanjungpinang saat ini yaitu Kelurahan Pinang Kencana, Tanjung Unggat dan Kampung Bugis.
“Masih saya temukan ibu berusia 37 tahun hamil 5 bulan, dan anaknya sudah 7 orang, lingkar lengannya kurang dari 23,5 cm,” ujarnya dengan memberikan ilustrasi adanya keluarga beresiko stunting di tengah masyarakat yang perlu ditangani bersama.
Selain masalah penggerakan masyarakat, beberapa persoalan juga dibahas dalam Rakor Pokjanal, antara lain tentang digitalisasi posyandu, sistem informasi posyandu yang mudah diakses masyarakat, penguatan pendanaan posyandu dan pengembangan program yang terintegrasi posyandu.
Untuk pengembangan posyandu melalui kebijakan perencanaan dan penganggaran tahun 2024 mendatang akan dialokasikan dana khusus di kelurahan termasuk untuk program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta diupayakan dukungan dari dana CSR.
Sedangkan terkait pengembangan program posyandu, Wawako memberi perhatian untuk lebih dipromosikan kembali tanaman obat keluarga dan pemanfaatan pekarangan, serta penyuluhan bahaya dan pencegahan narkoba di seluruh posyandu remaja.
Kepala Dinas DP3APM Kota Tanjungpinang, Rustam, menambahkan, pentingnya bersinergi melakukan kolaborasi penanganan stunting di Kota Tanjungpinang. Khususnya yang menjadi prioritas saat ini yaitu Kelurahan Pinang Kencana, Tanjung Unggat dan Kampung Bugis.
Dengan berkolaborasi penanganan stunting akan dapat diminimalisirkan dan terus berkurang. Begitu juga untuk pengembangan posyandu yang berperan penting untuk hal ini. Semoga dengan adanya program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang diupayakan dukungan dari dana CSR bisa terwujud, agar penanganan stunting bisa optimal. (red)