Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepri lewat Dinas Pendidikan (Disdik), terus berupaya untuk mempercepat terwujudnya pendidikan yang merata dan berkualitas di setiap kabupaten/kota di Kepri. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kepri Dr Muhd Dali MM, baru-baru ini, di ruang kerjanya kepada KepriNews.co.
Masih banyak lagi yang akan benahi dan berbuat untuk memajukan dunia pendidikan. Baik itu fasilitas belajar sekolah dan kebutuhan pendidikan di tingkat SMA/SMK dan setara yang akan kita rampungkan di tahun ini. Jadi satu-satu kita benahi, seperti peningkatan kesejahteraan guru non ASN.
Tahun ini, selain meningkatkan kualitas dan kuantitas guru, Disdik juga fokus untuk fasilitas belajar, seperti bangun sekolah baru, ruang kelas baru, dan segala macam terkait fasilitas pendidikan. Disdik akan merampungkan apabila masih ada kekurangan guru di sekolah.
2019 ini, kualitas kegiatan pembelajaran di setiap sekolah harus ada peningkatandan perubahan untuk menciptakan generasi yang pintar teknologi. “Anak didik kita yang lulusan dari SMA/SMK Kepri dipastikan pintar teknologi dan berkualitas. Ini perlu kerja sama antara Disdik, sekolah dan orang tua siswa,” ucap Dali.
Disadari memang fasilitas belajar masih banyak yang belum cukup untuk kebutuhan pendidikan di sekolah, tapi tetap Disdik berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi proses belajar mengajar, agar dunia pendidikan Kepri benar-benar berkualitas. “Kami harapkan juga para guru untuk kegiatan pembelajarannya dioptimalkan,” ungkapnya.
Upaya yang dilakukan Disdik menurutnya, tidak akan maksimal tanpa adanya dukungan dari kita semua yang berada di lingkungan pendidikan. Maka yang harus didorong adalah bagaimana dunia pendidikan dan sekolah itu tergerak untuk memperbaiki dunia pendidikan ke arah yang lebih baik.
Sebagai dasar, Disdik juga berpedoman pada Inpres nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Juga kami terus prioritaskan SMA yang ada untuk berkualitas dan memiliki daya saing SDM.
Intinya, mengharapkan pendidikan di Kepri terus berkembang, maju dan ada perubahan. “Saya mantan guru STM, pola mendidikan yang saya pakai itu yaitu ada perubahan. Karena perubahan itu baik, perubahan itu berkualitas dan perubahan itu tandanya update,” pungkas Dali.
Melihat Dinas Pendidikan selalu menjadi sorotan terhadap pelaksanaan kegiatan, baik yang bersumber dari APBD dan APBN. Namun tentunya program yang disusun sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Kepri. Wewenang penyelenggaraan program kegiatan tentunya sesuai dengan UU nomor 23 Tahun 2014, dimana fokus pada pengembangan pendidikan menengah dan dan pendidikan khusus.
Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri kondisi perekonomian global yang berimbas pada besaran APBD tahun 2019 ini, sehingga program kerja dan alokasi anggaran masih dinilai kecil berbanding tahun-tahun sebelumnya.
“Meskipun kondisi APBD 2019 Kepri menurun, namun selaku pembantu gubernur kita harus siap menjalankan program sesuai dengan aturan yang ada demi kemajuan pendidikan. Kesemuanya ini kami dinas pendidikan sangat mendukung keinginan Gubernur Kepri untuk memajukan pendidikan yang ada. Karena, gubernur sangat mencintai dunia pendidikan dan kemauan beliau pendidikan tahun 2019 harus ada perubahan yang signifikan,” terang Dali.
Penulis: Jenly