KEPRINEWS – rapat koordinasi percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Kepri pada bulan Oktober ini.
Hal tersebut merupakan arahan Gubenur Provisi Kepri, Ansar Ahmad kepada Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri, Mediheryanto, SH., MH dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Mohammad Bisri, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil, (PMDDukCapil) Provinsi Kepri Drs. Sardison, M.TP pada saat mendengar arahan dan masukan dari Gubenur Kepri.
“Kita undang Bupati/Walikota dan stakeholder serta mitra terkait dalam menanggulangi persoalan stunting,” jelas Ansar, yang juga menegaskan dalam undangan nanti tertulis untuk wajib di hadiri.
Dikesempatan yang sama, Ansar meminta kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri bersama Kepala Dinas Kesehatan untuk memaparkan kondisi stunting setiap daerah kabupaten/kota dengan data kondisi stunting saat ini.
“Tapi sebelum kita laksanakan rapat koordinasi. Kita tetapkan saja tanggal 20 Oktober nanti. Siapkan seluruh bahan dan paparkan semua tentang kondisi stunting dari setiap daerah, agar seluruh kepala daerah tahu kondisi anak gagal gizi didaerahnya masing-masing,” tegas Ansar yang menginginkan Provinsi Kepri harus terbebas dari stunting.
Angka prevalensi stunting harus diketahui seluruh pihak, agar kekhwatiran meningkatnya angka stunting di Kepri tidak terjadi, justru diharapkan menurun.
Arahan dan masukan Gubenur Kepri ini disampaikan di ruang kerjanya, Kantor Gubenur Provinsi Kepri, Dompak Tajungpinang, pada Jumat (08/10/2021).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, angka stunting di provinsi kepulauan riau berkisar 16%, untuk itu bersama pemerintah daerah berkewajiban menyukseskan penurunan angka stunting secara nasional dari 27,6% menjadi 14% di tahun 2024.
Sesuai amanat Peraturan Presiden Nonor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penuruan Stunting harus ditekan dari hulu ke hilir mulai dari program edukasi hingga intervesi gizi untuk mencegah anak gagal tumbuh.
Ada 5 kelompok yang menjadi sasaran percepatan penurunan stunting yakni remaja, calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu menyusui serta anak bersusia 0 sampai 59 bulan. (*)