KEPRINEWS – Organisasi Penambang Perahu Motor (OPPM) Penyengat sudah mulai melakukan perbaikan Pelantar Kuning Tanjungpinang, Sabtu (7/12/2024).
Hal ini dilakukan berdasarkan inisiatif dari para penambang karena belum adanya kepastian rencana Revitalisasi daru pemerintah, apalagi kondisi pelantar yang sudah sangat memprihatinkan.
Sekretaris OPPM Penyengat, Hendra menuturkan, bawah seluruh material bangunan telah tersedia, pekerjaan juga sudah dimulai sejak pagi tadi.
Menurutnya, dana perbaikan pelantar kuning dikumpulkan dari swadaya mandiri para penambang yang rela menyisihkan sebagian pendapatannya, serta bantuan dari elemen masyarakat.
“Kami memperbaiki Dermaga Kuning ini karena ikonik dan berperan besar dalam aktivitas warga Tanjungpinang,” tuturnya.
Ia menjelaskan, perbaikan pelantar kuning akan didahulukan mulai dari pengecoran tiang penonggak, kemudian akan dilanjutkan perbaikan atap.
“Kita usahakan pekerjaan tiang pelantar selesai sebelum 25 Desember, selama pengerjaan operasional masih tetap disini (Dermaga Kuning),” jelasnya.
Menurut Ketua OPPM Penyengat, Razali, bahwa rencana perbaikan Pelantar Kuning memang sudah diwacanakan sejak lama oleh pemerintah. Namun, hingga kini wacana tersebut hanya sebatas wacana, dan belum ada kejelasan pasti.
“Wacana sudah ada, gambar sudah ada, namun tidak ada kepastian revitalisasinya kapan. Bahkan sudah disurvei oleh pemerintah pusat, namun hingga kini belum ada kejelasan,” tuturnya.
Disamping itu, inisiatif perbaikan pelantar ini juga sebagai bentuk penolakan para penambang untuk dipindahkan ke Pelantar 2, pihaknya berupaya memperbaiki kondisi pelantar kuning agar aman beroperasi saat momen Nataru.
“Jika upaya revitalisasi pelantar ini tetap dilakukan tanpa kesepakatan, kami siap menggelar aksi penolakan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua OPPM Penyengat, Ilyas meminta agar pemerintah dapat memberikan kejelasan rencana revitalisasi Dermaga kuning dengan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan.
Dengan kejelasan itu, para penambang mengaku siap dipindahkan ke pelantar 2, namun dengan catatan hanya untuk sementara. Sebab, pelantar 2 dinilai memiliki keterbatasan yang dapat menghambat operasional pompong.
“Intinya kami menolak dipindahkan kesana sebelum ada kepastian perbaikan Pelantar Kuning, saat ini kami akan terus melakukan perbaikan pelantar secara mandiri,” pungkasnya. (un)