
KEPRINEWS – Kabar mengenai penjambretan yang dialami oleh wanita bernama Suprihatin, yang sempat heboh di Kampung Kolam, Kelurahan Tanjungpinang Barat pada Jum’at (4/10/2024) ternyata hoax dan tidak benar adanya.
Sedianya, kabar penjambretan tersebut sempat heboh dari mulut ke mulut hingga tersebar dan viral di medsos, namun pada akhirnya kejadian itu terkonfirmasi tidaklah benar terjadi.
Hal tersebut diklarifikasi langsung oleh Suprihatin melalui rekaman video interogasi yang dilakukan oleh Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Tanjungpinang, pada Minggu (6/9/2024).
“Terkait kejadian di Kampung Kolam bahwa itu tidak benar adanya, kejadian penjambretan itu semuanya bohong,” ungkap Suprihatin, dalam rekaman video yang diterima oleh KEPRINEWS.co.
Lantas, Suprihatin mengaku sangat pusing karena uang sebesar Rp20 juta yang hendak ia setorkan hilang.
“Saya pusing, uang itu saya dapat dari pinjaman. Malam itu saya mau setorkan tunai, tapi saya merasa ada yang mengambil dompet disana. Saat saya memutar (mencari), uangnya sudah tidak ada lagi,” jelasnya.
Merasa tak menemukan uangnya yang hilang, Suprihatin pun kembali ke rumah pada pukul 12 malam, padahal rencananya uang tersebut akan disetorkan untuk modal besoknya.
“Uang saya hilang hari Kamis (3/9/2024) malam, dan saya membuat laporan ke Polsek Tanjungpinang Barat pada Jum’at (4/9/2024),” ujarnya.
Ia juga mengaku pada malam itu memang benar pingsan dan bukan berpura-pura, dirinya sempat menabrak tembok pembatas jalan hingga terjatuh dan tak sadarkan diri.
“Jadi pas saya bangun (tersadar), ada bapak nanyak ke saya ‘kamu kenak begal ya’, trus saya bilang iyalah hingga berlanjut,” tuturnya.
Di akhir video, Suprihatin menyebut kejadian inipun membuat dirinya tak bisa tidur selama 2 hari, hingga akhirnya ia mengakui bahwa laporan penjambretan itu tidak benar.
“Saya tidak bisa tidur selama 2 hari ini, karena saya sudah janji hari ini mau jujur bahwa tidak ada kejadian ini,” tutupnya.
Sementara itu, Kanit Jatanras Ipda Freddy Simanjuntak menyatakan bahwa laporan penjambretan ini telah terklarifikasi tidak benar terjadi atau hoaks.
“Kasus ini sudah menemui titik terang, dan kami sudah menyelesaikan penyelidikan. Laporan Suprihatin tidak benar dan telah kami pastikan tidak ada penjambretan yang terjadi,” jelas Ipda Freddy. (un)