KEPRINEWS – Terlaksananya sebuah tujuan dari organisasi dan perusahaan yang berjalan secara maksimal, tentunya memiliki penerapan manajemen kinerja yang efektif dan efisien.
Init menyangkut tentang bagaimana penerapan produktivitas kinerja karyawan di dalam perusahaan. Namun hal sebaliknya dapat saja terjadi di dalam organisasi dan perusahaan. Yaitu terjadinya suatu kesalahan yang dapat membebani organisasi dan juga perusahaan.
Hal ini dikatakan salah satu mahasiswa STIE Pembangunan, Prodi Manajemen, Semester 5, Gita Armelina. Lanjutnya, itu terjadi karena proses perencanaan pada manajemen kinerja yang dilakukan oleh manajemen perusahaan kurang efektif.
Dengan demikian, manajemen perusahaan harus memperbaiki serta membuat perencanaan manajemen kinerja yang lebih efektif.
Tahapan pada penerapan sistem manajemen kinerja seharusnya lebih terstruktur agar dapat melibatkan semua elemen di dalam perusahaan sehingga berjalan secara efektif dan terlaksana secara sistematis dikarenakan harus memiliki dampak yang besar terhadap organisasi dan perusahaan.
Menurut (Dharma-2015) mengatakan bahwa pada sistem manajemen kinerja adalah suatu proses pengabungan yang menyatukan beragam kegiatan manajemen pada sumber daya manusia dengan target organisasi.
Untuk memperbaiki sistem manajemen kinerja organisasi dan perusahaan menjadi efektif tentunya memiliki tahapan atau proses. Berikut adalah beberapa tahapan sistem manajemen kinerja, antara lain, tahap awal dapat dilakukan perencanaan kinerja yang meliputi seluruh proses pada manajemen kinerja.
Tahap ini organisasi atau perusahaan harus memperhatikan serta memastikan standar dari kreteria kinerja yang sudah ditetapkan.
Yang dapat dilakukan adalah melihat kualitas kerja, Kemampuan beradaptasi dengan sesama rekan dan tim. Kemampuan dalam mengatur pekejaan serta tanggung jawab atas tugas yang dikerjakan.
Selanjutnya Sasaran kinerja adalah suatu target yang harus dicapai serta dijadikan indikator keberhasilan organisasi dan perusahaan dengan melakukan evaluasi secara rutin dan harus sesuai dengan pontensi kinerja.
Tahapan yang kedua dapat dilakukan pelaksanaan atau tindakan dalam hal ini pemimpin dan manajemen perusahaan harus meninjau rencana, penetapan tujuan serta susunan strategi baru suntuk melakukan perubahan yang sedang berlangsung.
Mungkin saja perubahan ini dapat merubah lingkungan menjadi signifikan sehingga pemimpin dan manajemen perusahaan harus melakukan pemantau secara sering.
Tahapan yang ketiga adalah tahapan pada evaluasi kinerja agar dapat mengetahui bagaimana kinerja yang digunakan apakah sudah berdasarkan ketentuan standar organisasi dan perusahaan atau bisa saja dilakukan peningkatan kinerja.
Dengan hal tersebut manajemen perusahan dapat mengetahui sejauh mana tujuan organisasi dan perusahaan yang telah tercapai.
Tahapan ini menjadi panduan kepada manajemen perusahaan untuk diimplementasikan pada setiap proses penerapan sistem manajemen kinerja pada organisasi dan perusahaan. (Tugas Kuliah Gita Armelina)