KEPRINEWS – Perpindahan operasional Pompong dari Dermaga Kuning ke Pelantar 2 Tanjungpinang telah dijadwalkan pada 10 Desember 2024 ini.
Meski demikian, kelompok penambang pompong tetap kekuh menolak untuk dipindahkan, hal tersebut karena belum adanya kesepakatan antar instansi terkait dan para penambang.
Salah satu penambang pompong Penyengat, Fendy menjelaskan, bahwa alasan mereka enggan pindah, dikarenakan kondisi pelantar 2 yang kurang mendukung untuk aktivitas pompong.
“Kalau surut airnya hanya sejengkal saja, otomatis kapal akan kandas. Operasional pompong juga akan terganggu, belum lagi lalu lalang kapal lain,” ungkap Ferdy, Jum’at (6/12/2024) pada KEPRINEWS.co.
Selain itu, alasan penambang pompong menolak pindah ialah karena mereka akan dipindahkan secara permanen ke pelantar 2, dengan begitu mereka dituntut bertahan selamanya dengan kondisi dermaga baru yang dinilai kurang mendukung.
Padahal lanjut dia, Pelantar Kuning telah menjadi ikon pelabuhan dari destinasi wisata Pulau Penyengat, yang sudah beroperasi melayani masyarakat dan wisatawan selama 30 tahun.
“Dulu operasional pompong di pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) jalur Batam, namun kami mengalah pindah kesini. Setelah disini puluhan tahun, dipindah lagi ke tempat yang kurang mendukung,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, penolakan ini juga didukung oleh masyarakat, melalui musyawarah yang dilakukan. Masyarakat dan penambang pompong sepakat menolak pindah karena masih meragukan kondisi pelantar 2.
Kendati demikian, perpindahan operasional pompong ke lokasi baru tersebut masih memungkinkan, asalkan ada perjanjian tertulis untuk menjamin bahwa mereka hanya dipindah sementara, serta disepakati bersama.
“Apalagi kan belum ada kepastian kapan revitalisasi Dermaga Kuning direalisasikan,” sambungnya .
Dikarenakan belum ada kejelasan terkait revitalisasi Dermaga Kuning, pihaknya berencana akan melakukan perbaikan dermaga dari hasil swadaya mandiri, yang akan dilakukan mulai Sabtu 7 Desember 2024 besok.
“Pertama, kami akan memperkuat tiang Pelantar, kemudian kami akan memperbaiki bagian atap. Anggaran ini dari hasil swadaya kami dan sumbangan dari masyarakat,” tungkasnya. (un)