KEPRINEWS – Kota Tanjungpinang dikenal dengan beragamnya sektor pariwisata, mulai dari budaya, alam, sejarah, kuliner, religi, agrowisata maupun edukasi.
Sejak dulu, daerah yang dijuluki negeri pantun ini memiliki destinasi mina wisata yang wajib dikunjungi, lokasi ini menjadi kawasan ekonomi melalui pariwisata yang berfokus pada sumber daya kelautan dan perikanan.
Salah satunya yakni mina wisata Kampung Madong, kampung yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan ini terkenal dengan keasrian alamnya. Bahkan, di lokasi ini terdapat pengembangan tanaman mangrove.
Lokasi Kampung Madong memang sedikit jauh dari pusat kota, yakni di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Senggarang.
Kawasan ini menjadi tempat bagi para pelajar menimbah ilmu. Terlihat banyak anak-anak sekolah hingga mahasiswa yang melaksanakan praktik maupun belajar di sini.
Ketua RT 01 RW 05 Kampung Madong, Mustafa menuturkan, bahwa desanya kerap dikunjungi para pelajar untuk edukasi mengenai hal-hal penanaman tanaman mangrove, pembuatan minyak gamat, pembuatan kerupuk, dan cara budidaya ikan.
“Pengujung kami rata-rata pelajar, mulai dari anak sekolah hingga mahasiswa yang melaksanakan KKN. Bahkan baru ini ada mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berkunjung kesini,” kata Mustafa, Rabu (6/11/2024) pada media ini.
Menurutnya, di Kampung Madong memiliki beberapa kelompok nelayan yang bisa mengedukasi cara budadaya ikan, edukasi ini nantinya dapat mereka praktikan di sekolah maupun di rumah.
Dengan edukasi yang diberikan, kampung ini tak hanya menjadi tempat wisata. Namun juga mampu meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) berkat ilmu praktik yang diajarkan.
“Jadi pelajar yang datang bisa membawa bekal pembelajaran yang bisa mereka sampaikan kepada teman sekolah ataupun mempraktekannya di lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Penataan dan pengembangan kawasan mina wisata ini bukan hal yang mudah dan butuh keseriusan dalam mengelolanya yaitu melalui penetapan tim penanggung jawab, pemberdayaan serta pembinaan kepada masyarakat sekitar kawasan.
Biasanya, kawasan wisata ini akan ramai dikunjungi saat hari libur dan hari besar, tingkat kunjungan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sehingga, kawasan mina wisata ini menjadi salah satu rekomendasi daftar destinasi wisata berbasis edukasi. (un)