KEPRINEWS – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang berikan pelatihan atau orientasi ke 243 orang anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) Beresiko Stunting.
Kadinkes Kota Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan oriantesi dilaksanakan selama tiga hari, dimulai senin hingga rabu (06/3), dengan peserta masing-masing sebanyak 81 peserta atau 27 tim.
“Setiap tim terdiri dari tiga orang yaitu bidan kelurahan, sub PPKBD dan kader PKK,” kata Rustam, Selasa (5/3).
Rustam memaparkan orientasi angkatan pertama dan kedua dilaksanakan di Aula Puskesmas Tanjungpinang. Sementara orientasi angkatan ketiga akan dilaksanakan di Aula Kelurahan Melayu Kota Piring.
Tujuan dilakukan orientasi adalah untuk memberikan pengetahuan dan teknik pendampingan keluarga beresiko stunting yang ada di Kota Tanjungpinang, agar mempercepat penurunan angka stunting yang saat ini digesa oleh pemerintah daerah.
“Penurunan angka stunting merupakan agenda prioritas wali kota, karenanya harus menjadi perhatian dan kita sukseskan bersama,” ungkap Rustam.
Rustam menyebut angka prevalensi stunting di Tanjungpinang berdasarkan survei Kementerian Kesehatan yang telah dipublikasikan adalah 15,7 persen. Sementara target yang diharapkan secara nasional adalah di bawah 14 persen.
“Keluarga beresiko stunting yang akan menjadi sasaran pendampingan adalah keluarga yang memiliki remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi 0-23 bulan dan ibu balita 24-59 bulan khususnya mereka yang miskin, berpendidikan rendah, kurang memiliki akses sanitasi dan air bersih,” paparnya.
Rustam berpesan kepada kader TPK agar meningkatkan kinerja dan cakupan sasaran di seluruh wilayah kerja yang sudah diemban.
“Seluruh sasaran dicatat dan dilaporkan di aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (ELSIMIL) sehingga TPK dapat memantau sasaran secara real-time di aplikasi tersebut,” pesannya. (ris)