KEPRINEWS – Usai melepas kloter pertama jemaah haji dari Embarkasi Surabaya, Wapres melanjutkan agenda kunjungan kerjanya menghadiri Seminar Aktualisasi Pemikiran Aswaja Hadratus Syeikh K.H. M. Hasyim Asy’ari di Era Disrupsi di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jalan Irian Jaya Nomor 10, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (04/06/2022).
Lebih jauh Wapres mengungkapkan sosok kharismatik pendiri Ponpes Tebuireng, K.H. Hasyim Asy’ari, yaitu sosok yang memperjuangkan ahlussunnah wal jamaah (komunitas atau sekelompok orang-orang yang selalu berpedoman pada sunnah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya). Wapres pun mengajak agar para pendidik, lulusan dan santri dapat meneruskan warisan ilmu yang diberikan ini.
“Kita harapkan apa yang diwariskan Hadratus Syeikh benar-benar terus menjadi akidah umat, menebarkan toleransi, menebarkan keutuhan bangsa,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengenang sejarah kehidupannya semasa belajar Ponpes Tebuireng. Pesantren ini menjadi bagian besar dari perjalanannya menuntut ilmu.
Semasa mudanya, kurang lebih selama 6 tahun, Wapres menuntut ilmu di ponpes tersebut. Ia mencurahkan waktu dan pikirannya untuk belajar berbagai kitab fikih dan ilmu-ilmu keagamaan yang kemudian mengantarkannya menjadi seorang Kiai. Selain mempelajari ilmu fikih, Wapres juga mengikuti pendidikan formal di lingkungan pesantren.
“Saya sebagai salah seorang alumni [Ponpes] Tebuireng, saya menjadi teringat kembali saat saya menyantren di sini,” tutur Wapres.
Pada acara yang juga merupakan halalbihalal dan temu alumni nasional Pesantren Tebuireng ini lebih lanjut Wapres menyampaikan, banyak sekali ilmu dan kenangan indah yang ia dapatkan selama menjadi santri.
“Saya ingat betul saya pernah [tinggal] di dekat masjid, itu di Pondok A namanya itu, saya pindah [lagi] ke Pondok C,” kenang Wapres.
“Jadi saya muter-muter di pesantren ini, menyenangkan dan banyak sekali nostalgia masa-masa ketika saya berada di pesantren dan ini menjadi kenangan saya yang tidak pernah hilang,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres berharap agar silaturahmi seperti ini dapat terus dilanjutkan. Sebab, melalui silaturahmi dapat tercipta wawasan-wawasan dan ide baru dari para peserta yang hadir.
“Saya menganggap pertemuan ini forum silaturahim dan saya kira kita perlu dukung, kita jaga supaya para kader-kader yang dididik di tempat ini bisa mewarisi semangat dan cara berpikir yang dinamis tapi juga moderat,” pungkas Wapres.
Sebelumnya Pengasuh Ponpes Tebuireng K.H. Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan harapan agar forum pertemuan dan silaturahmi seperti hari ini dapat menjadi modal dan bekal dalam mempererat persatuan antara santri dan alumni Ponpes Tebuireng, khususnya dalam membangun kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mudah-mudahan kita mampu memberikan manfaat, mampu memperkuat persatuan kesatuan Indonesia dan menjadikan negara Indonesia negara yang maju,” harapnya.
Pada kunjungan ini, Wapres juga berziarah ke makam pendiri Ponpes Tebuireng, K.H. Hasyim Asy’ari. Ziarah juga dilakukan ke makam K.H. Wahid Hasyim dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berada di dalam komplek pesantren.
Selain itu, Wapres juga menyaksikan penyerahan bantuan santripreneur dari Baznas kepada 20 orang santri Ponpes Tebuireng yang diberikan secara simbolis kepada 3 orang santri. Bantuan diberikan dalam bentuk pelatihan pengembangan usaha, pemberian bantuan modal usaha, dan pendampingan usaha.
Hadir mendampingi Wapres dalam acara ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Presidium Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Masykuri Abdillah dan keluarga besar pengajar serta santri Ponpes Tebuireng. (*)