KEPRINEWS – Ikan Dingkis menjadi salah satu hidangan khas masyarakat Tionghoa menyambut perayaan Imlek. Konon ikan ini dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan keabadian hidup.
Biasanya, warga Tionghoa menyebut ikan Dingkis dengan sebutan Phaicai atau ikan Imlek, bahkan ikan ini dipercaya akan membawa keberuntungan di sepanjang tahun jika mengkonsumsinya saat Imlek.
Tak heran jika harga Dingkis akan melambung cukup tinggi saat perayaan tahun baru China. Terlihat di pasar Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang harga ikan Dingkis, Senin (5/2/2024), tembus harga Rp130 ribu per kilogram.
Pedagang ikan pasar Bincen, Buyung, menuturkan bahwa harga ikan ini telah melambung berkali-lipat dari harga normal, dan ditafsir akan kembali naik saat mendekati perayaan Imlek 10 Februari 2024 mendatang.
Dilihat dari tahun sebelumnya, harga ikan Dingkis dapat mencapai harga tertinggi hingga Rp300 ribu per Kg.
“Disaat perayaan Imlek ikan ini akan bertelur, telurnya ini yang dihargai cukup mahal. Sekarang sudah Rp130 ribu per Kg, mungkin akan naik lagi nanti,” jelasnya.
Menurutnya, sejak beberapa hari kemarin ikan ini selalu diserbu oleh para peminat, bahkan hari ini stok ikan Dingkis sudah habis di pasaran.
“Sekarang sedang kosong, mungkin besok akan datang lagi dari Kijang,” ujarnya.
Berbeda dengan ikan jenis lain, malah harganya normal di pasaran. Seperti harga ikan selikur Rp35 ribu per Kg, ikan Telunjuk Rp20 ribu, ikan Kaci besar Rp25 ribu dan Kaci kecil Rp20 ribu.
Begitu juga harga ikan Tongkol masih normal, berkisar Rp20 ribu per kg, dan ikan tongkol putih seharga Rp25-28 ribu per kg.
“Lalu ikan merah mata besar Rp15 ribu per kg. Intinya harga ikan selain Dingkis dalam keadaan stabil,” pungkasnya. (un)