
KEPRINEWS – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengusulkan bantuan anggaran ke pemerintah pusat untuk merevitalisasi Pelantar Kuning di Tanjungpinang, usulan revitalisasi tersebut untuk membenahi wajah Pelantar Kuning yang sudah sangat memprihatinkan.
Dermaga Pelantar Kuning saat ini menjadi lokasi khusus operasional pompong, dan merupakan satu-satunya akses vital menuju pulau penyengat yang menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
“Karena biaya revitalisasi ini cukup besar, jadi kita mengusulkan ke pusat namun memang saat ini anggarannya belum ada,” kata Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, Selasa (3/12/2024).
Ansar juga belum bisa memastikan kapan revitalisasi tersebut dapat terealisasi, kendati pihaknya terus berupaya agar pembangunan dermaga pompong tersebut dapat segera dilakukan.
“Saat ini kita masih menunggu agar bisa sekaligus menata dermaga sebaik mungkin, sehingga pengerjaan tak dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.
Kendati demikian, mengingat kondisi pelantar kuning yang sudah tidak layak dioperasikan serta dapat membahayakan keselamatan, maka operasional pompong secepatnya harus dipindah sementara ke pelantar 2.
Sementara, untuk kondisi pelantar 2 saat ini sudah dilengkapi berbagai fasilitas khusus persiapan operasional pompong, mulai dari tempat parkir maupun fasilitas penunjang lainnya.
“Tidak ada alternatif lain, jadi memang penambang pompong harus pindah dulu kesana,” tutur Ansar.
Sebelumnya, Rencana perpindahan operasional Pompong dari Dermaga Kuning ke Pelantar 2 Tanjungpinang yang sebelumnya diwacanakan pada 25 November 2024 kemarin, ditunda.
Ketua Asosiasi Penambang Pompong Penyengat, Razali menyebutkan, bahwa penundaan ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan dari kelompok penambang.
Diantaranya, karena belum adanya kesepakatan antar pemerintah dan penambang terkait beberapa permintaan yang diajukan oleh penambang.
Selain itu, di kondisi cuaca akhir tahun saat ini lokasi pelantar 2 sangat tidak strategis untuk operasional pompong. Selain berhadapan langsung dengan mata angin, aktivitas pompong juga akan mengalami gangguan saat penyebrangan.
“Jadi berdasarkan pertimbangan kita tunda dulu. Kita belum pasti sampai kapan, namun kita menunggu cuaca dan kesepakatan dengan pemerintah,” ungkap Razali, kemarin. (un)