KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang berencana akan menerapkan full card Bukopin untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi di SPBU setempat.
Penjabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan menuturkan, penerapan full card Bukopin menjadi jawaban untuk mengatasi antrean panjang yang kerap terjadi belakangan ini.
Penerapan full card inipun masih menunggu penandatanganan MoU bersama Bukopin yang direncanakan dilaksanakan pada 8 Mei 2024 mendatang.
“Insyaallah MoU ini tanggal 8, tapi saya minta supaya bisa dipercepat. Karna di Bintan dan Batam itu sudah menggunakan Bukopin,” kata Hasan, Kamis (2/5/2024).
Dijelaskan Hasan, sebelumnya Pemko Tanjungpinang telah berkerja sama dengan BRI terkait full card pengisian BBM solar, namun kerjasama tersebut tampaknya akan diputuskan karena dinilai memiliki sistem yang kurang update.
“Bedanya Bukopin bisa langsung tertera plat nomor kendaraannya, jadi tidak bisa hanya tunjuk-tunjuk karna sudah pakai sistem automatis. Bagaimanapun penyedia harus menyediakan teknologi yang baik,” ujarnya.
Hasan menyebut bahwa dirinya juga telah meminta kepada Dinas terkait agar MoU tersebut dapat dipercepat agar antrian panjang ini tak berlangsung lebih lama lagi.
Disamping itu, Hasan juga meminta agar masyarakat tetap tertib saat mengantri serta tidak mengisi solar berkali-kali melebihi batas yang ditentukan.
“Untuk stok solar aman, kuota BBM kita masih banyak. Kita juga minta kepada masyarakat agar tak mengisi solar lebih dari dua kali,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pengawas Lapangan SPBU batu 7, Sembiring menyampaikan, bahwa antrian kendaraan ini disebabkan karena di Kabupaten Bintan telah menerapkan pengalihan pembayaran menggunakan kartu Bukopin.
“Di Bintan sudah menggunakan Bukopin untuk pembayarannya, sedangkan di Tanjungpinang masih menggunakan Brizi,” kata Sembiring Rabu (1/5/2024).
Diketahui, penerapan kartu bahan bakar subsidi solar Bintan dari KB Bukopin ini, merupakan inovasi Pemkab Bintan untuk mengatur secara tertib penggunaan BBM jenis solar di daerah setempat
Hal tersebut, membuat kendaraan lori dari Kota Tanjungpinang tidak bisa mengisi solar di SPBU Bintan karena menerapkan kartu pembayaran yang berbeda.
“Jadi yang biasanya pengisian itu berbagi di Bintan dan Tanjungpinang, kini tidak lagi. Hal ini menjadi penyebab penumpukan karena lori di Tanjungpinang itu cukup banyak,” jelasnya. (un)