KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah mengikuti rapat pengendalian inflasi secara nasional. Rapat yang dilaksanakan secara daring tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dalam rapat tersebut, diketahui situasi inflasi secara nasional yang sedang terjadi diberbagai daerah.
Inflasi secara nasional dihitung berdasarkan data BPS secara year on year berada diangka 2,56%, sementara jika dihitung secara mounth to mounth berada diangka 0,17%.
Menurut Mendagri, Tito, berdasarkan data BPS komoditas yang memiliki andil dalam inflasi tertinggi adalah beras, cabai dan gula. Hal ini menurut Tito harus menjadi perhatian khusus sehingga daerah diharapkan dapat melakukan monitoring dan antisipasi dalam menyikapi gejolak kenaikan harga.
“Atensi kepada pemda dalam pengendalian inflasi adalah dengan melakukan gerakan tanam, pendistribusian bantuan kepada KPM agar tepat sasaran, kampanyekan masyarakat agar tidak boros pangan, lakukan rekonsiliasi data, melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga pangan, dan lakukan langkah-langkah menghadapi elnino”, ungkap Mendagri Tito dalam arahannya.
Posisi kota Tanjungpinang sendiri saat ini berada diurutan terendah ke-6 dari 90 kota IHK se-Indonesia, dan juga menempati posisi terendah ke-4 dari 10 kota IHK se-Indonesia. Pencapaian ini dapat dikatakan sudah sangat baik karena angka inflasi di Tanjungpinang secara year on year berada di 1,95%. Angka tersebut masih berada dibawah angka inflasi nasional.
Berdasarkan uraian diatas, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan,S.Sos menjelaskan bahwa saat ini Pemko Tanjungpinang sedang fokus untuk pengendalian inflasi.
Meskipun secara year to date Tanjungpinang merupakan Kota terendah ke-5 dari 24 Kota IHK se-Sumatera yang mengalami Inflasi, penting bagi Pemko untuk menurunkan lagi inflasi dan menjaga stabilitas harga.
“Saya meminta Disdagin Kota Tanjungpinang untuk terus memonitoring harga bahan pangan agar kita bisa mengambil langkah dan kebijakan yang tepat agar inflasi ini dapat dikendalikan”, ujar Hasan.
Masih menurut Hasan, langkah mengadakan Gerakan Pangan Murah yang digelar disetiap kelurahan merupakan salah satu kebijakan untuk mengitervensi harga. “Saya juga telah memanggil distributor dan pengecer bahan pangan untuk memahami langsung kondisi pasar sehingga kita dapat memberikan solusi agar harga bahan pangan terkendali dan distributor juga tidak merugi”, pungkasnya. (red)