KEPRINEWS – Sudah sekitar sebulan mulai dari awal Agustus 2023 para nelayan di Kota Tanjungpinang enggan melaut lantaran adanya gelombang tinggi dan angin kencang. Hal ini tentu berdampak pada fluktuasi harga ikan di pasar Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang.
Sempat stabil di tengah kondisi stok ikan yang menipis beberapa waktu lalu dan terus berangsur membaiknya ketersediaan stok ikan, kini stok dan harga ikan mulai naik dan terbatas. Hal ini disampaikan oleh para pedagang ikan di pasar Bincen, Kamis (7/9/2023).
“Stok ikan kurang jadi harga naik, dari distributor naikan harga lantaran stok yang sedikit,” kata pedagang ikan Bincen, Joni pada media ini.
Menurutnya, kenaikan harga pada ikan ini terjadi lantaran angin kencang dan gelombang tinggi yang memaksa para nelayan mengurangi aktivitas melautnya.
“Sudah sekitar sebulan ini terus mengalami perubahan harga, sempat stabil tapi bulan ini mulai naik lagi,” tutur Joni.
Meski begitu, menurutnya tak semua jenis ikan mengalami kenaikan, seperti ikan selar yang masih bertengger di harga Rp35 ribu per kilogram, ikan Jahan Rp20 ribu per kilogram, ikan tenggiri Rp75 ribu per kilogram, ikan kaci Rp40 ribu per kilogram dan kepiting masih bertengger di harga Rp40 per kilogram.
“Jenis ikan-ikan ini masih diharga standard, sampai saat ini masih tergolong stabil dan tersedia,” rincinya.
Hal yang sama diutarakan Revan, kondisi cuaca yang terjadi inipun dikatakannya memang sangat berdampak pada ketersedian ikan, sehingga naiknya sejumlah komoditas harga ikan mulai diberlakukan.
“Di kondisi cuaca seperti ini memang biaya melaut tidak sesuai dengan pendapatan ikan di laut, ditambah lagi resiko yang tinggi membuat nelayan banyak yang takut turun,” tutur Revan.
Ia merincikan beberapa jenis ikan yang naik, yakni ikan goli yang awalnya Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram, ikan jenggot Rp20 menjadi Rp25 ribu per kilogram. (un)