KEPRINEWS – Melalui pemberitaan keprinews.co pada tanggal 23 Agustus 2023, berjudul “Wow…Oknum Kabag Pemko Tanjungpinang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Stafnya”, ratusan warganet lewat media sosial redaksi mengecam keras perbuatan tersebut, termasuk sejumlah ASN di kalangan Pemko Tanjungpinang berharap pejabat yang berkompeten jangan tinggal diam kerena kepentingan proyek, sebab hal ini menyangkut moral dan nama baik pemerintahan.
Kepala Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tanjungpinang, Thamrin Dahlan, saat dikonfirmasi, Kamis (24/8), mengatakan, kalau ade kasus seperti ini secara kepegawaian, BKPSDM tetap akan minta klarifikasi dengan pegawai yang bersangkutan.
“Saye belum bisa komentar, karena kebenarannya belum kami peroleh, kami tetap minta klarifikasi dengan Pegawai bersangkutan,” katanya.
Berawal, Rabu (23/8), kerabat korban, berinisial RH, kepada keprinews.co, menceritakan kejadian yang terjadi di salah satu kantor bagian di Pemko Tanjungpinang. Dimana, korban diduga mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari kepala bagian di kantor tersebut beberapa kali.
“Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu dan Jumat kemarin. Rabu disuruh itukan alat kelaminnya, di hari Jumat dia hanya cium-cium saja,” ucap RH.
Salah satu pejabat di Pemko Tanjungpinang, menjabat sebagai kepala bagian (Kabag) per hari ini Kamis (24/8), ketika diminta konfirmasi seputar dugaan pelecehan seksual yang mengancam korban akan dipecat, FR tidak mau menjawab. Beberapa kali dikonfirmasi via whatsapp yang bersangkuta hanya mengabaikannya.
Rabu (23/8), Sekdako Tanjungpinang, Zulhidayat, saat dikonfirmasi, menjelaskan untuk pelecehan seksual ranahnya di pidana, kalau di disiplin pegawai dan kode etik itu baru rananya Sekda.
Salah satu pegawai di kantor bagian tersebut, (namanya dirahasikan) kepada keprinews.co, menuturkan, korban sebagai pegawai honor yang dimaksudkan itu, mendapatkan intervensi tekanan, agar tidak menceritakan kejadian ini ke siapapun.
“Dia takut dipecat, jadi anak itu saat ini binggung, dan berdiam diam diri. Seperti istilah maju kena, mundur kena. Tapi saya percaya segala sesuatu yang benar pasti Tuhan belah. Kami juga udah mendengar kejadian ini, hanya terbatas untuk bicara. sih korban, saat ini ia sebagai tulang punggung keluarga, pastilah dia takut akan diberhentikan kalau berbicara ke publik atau mengambil langkah-langkah lain. Tapi kami akan memberikan dukungan moril secara tidak langsung. Maklum, kami ini bawahan,” ujarnya, sembari mengatakan jangan sampai tau identitasnya, karena yang disebut pelaku itu adalah atasannya,” ujarnya, Rabu (23/8). Bagian II (tim)