KEPRINEWS – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga komoditas daging ayam di pasar Tradisional di Tanjungpinang, khususnya Pasar Bintan Center (Bincen) mulai mengalami kenaikan.
Fluktuasi harga ini sudah terjadi sejak pekan lalu, yang disebabkan karena stok daging ayam yang terbatas dari Bintan.
Pedagang ayam pasar Bincen, Ipan menuturkan, bahwa saat ini daging ayam telah menjajaki harga Rp42-43 ribu per Kilogram (Kg), dari harga awal sekitar Rp39-40 ribu per Kg.
“Harga sudah naik sejak Minggu lalu. Namun Karena sepi pembeli kami turunkan di harga Rp40 ribu hari ini, tapi di tempat lain masih Rp42 ribuan,” kata Ipan, Rabu (18/12/2024), kepada keprinews.co.
Menurutnya, dampak dari kurangnya stok ayam dari Bintan, menyebabkan pasokan ayam ke sejumlah pedagang sangat terbatas.
Bahkan, ketersediaan ayam segar di pasar saat ini kerap habis mengingat tingginya permintaan dari masyarakat, sehingga para pedagang banyak beralih ke ayam beku.
“Karena pasokan ayam segar sangat terbatas, biasanya per hari masuk 300-500 Kg ayam namun sekarang hanya sekitar 200 Kg saja. Itupun ukuran ayamnya lebih kecil dari biasanya,” ujarnya.
Iapun memperkirakan, harga komoditas ayam akan kembali normal pada Januari 2025 mendatang, bergantung pada kondisi dan intervensi di lapangan.
“Kemungkinan awal tahun depan bakal turun, karena banyak juga langganan yang ngeluh karena harganya cukup tinggi,” pungkasnya. (un)