KEPRINEWS – Mahalnya harga santan di Tanjungpinang terus berlangsung hingga hari ini, Jumat (17/1/2025,) tembus Rp34 ribu per Kilogram (Kg).
Sedianya, harga santan mulai naik sejak November 2024 lalu. Namun fluktuasi harga makin tak terkendali dari harga normalnya sekitar Rp20 ribu ke Rp 34 ribu per Kg.
Naiknya harga santan, seiring harga kelapa parut yang juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Dari harga normal Rp3 ribu sampai Rp4 ribu, naik ke angka Rp10 ribu per buah.
Pedagang santan Sei Jang, Tika, menuturkan, kenaikan harga komoditas ini dipicu akibat kelangkaan kelapa parut dari daerah penghasil, seperti Natuna, Lingga dan Pulau Tujuh.
Kelangkaan ini tidak lain, karena dampak aktivitas ekspor kelapa ke luar negeri yang dilakukan oleh para petani kelapa dengan harga yang lebih tinggi.
“Kelapa parut lagi langkah, bahkan kami harus menunggu lama hingga pasokan datang dari pulau. Apalagi saat ini gelombang tinggi,” ujarnya.
Ia juga mengeluhkan, kenaikan harga santan menyebabkan omzet penjualan santan amblas, akibat pembelian dari konsumen yang menurun.
Bahkan, kata dia, banyak konsumen ikut mengeluh karena harga santan tidak terjangkau, serta sulit didapat.
“Selain mahal, terkadang konsumen juga sulit dapat karna stok sering kosong. Harapan saya semoga pemerintah dapat mengintervensi stok dan harga kelapa agar lebih mudah dijangkau,” pungkasnya. (un)