KEPRINEWS – Stok daging ayam di Pasar Tradisional Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang semakin menipis. Hal ini turut berdampak pada fluktuasi harga bahan pokok tersebut.
Terbatasnya ketersediaan daging ayam ini memaksa para pedagang untuk menaikan nilai jual daging ayam.
Salah satu pedagang ayam, Jasri mengatakan, saat ini harga daging ayam merangkak naik menjadi Rp39 ribu per kilogram dari harga awal Rp37.000 per kilogram.
“Bahkan HET nya kemarin bisa drop ke harga Rp34.000. Sudah sekitar seminggu naik, padahal kemarin baru saja turun,” kata Jasri, Selasa (15/8/2023).
Jasri mengeluhkan, terbatasnya stok daging ayam ini, membuat penjualan ayam di lapaknya juga ikut terbatasi.
Ia mengaku, sebelumnya stok daging ayam yang masuk ke lapaknya bisa mencapai 400 kilogram dalam sehari. Namun, sekarang hanya terpaku sekitar 250 kilogram saja.
“Ini tentu sangat mempengaruhi omzet kami, karena yang kita jual hari ini hampir setengah dari stok biasanya,” jelasnya.
Menurutnya, menipisnya ketersediaan daging ayam di Kota Tanjungpinang disebabkan karena adanya gagal panen dari peternak maupun perusahaan pemasok ayam.
“Dari PT memang katanya tidak panen, jadi terpaksa kita harus menunggu 2 minggu kedepan untuk panen lagi,” ungkapnya.
Jasri menyebut, dengan ketersediaan stok ayam sekarang ini, tentu tak mencukupi permintaan pembelian oleh masyarakat.
“Mudah-mudahan ini tak berangsur lama, karena daging ayam ini kan sudah menjadi kebutuhan hidangan favorit di kalangan masyarakat,” tutupnya. (un)