KEPRINEWS – Menurut Moses N Kiggundu, sumber daya manusia (SDM) merupakan pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasional yang efektif.
sedangkan menurut Hasibuan (2017) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar aktif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki saat ini masih rendah, sehingga perlu dilakukannya pelatihan bahkan perekrutan tenaga kerja baru yang jauh lebih terampil dan berkualitas.
Maka daripada itu tentunya diperlukan penilaian kinerja pada setiap karyawan baik dalam proses perekrutan karyawan maupun pada karyawan lama,untuk dapat meningkatkan kompetensi karyawan untuk dapat menyerap konsep rencana kinerja yang baik dan mampu mengatasi permasalahan.
Serta melalui penilaian kinerja akan dapat membantu menurunkan keterlambatan kerja perusahaan secara keseluruhan.
Menurut (Mathis & Jackson, 2006) Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.
Disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses mengevaluasi atau menilai hasil kerja yang dilakukan pihak manajemen untuk memberikan informasi kepada para karyawan secara individual tentang mutu atau sasaran yang menjadi pekerjaannya.
Dalam memperbaiki keberlangsungan dari suatu organisasi maka tentunya memerlukan penilaian kinerja yang dimana dalam penilaian kinerja tersebut tentunya memiliki beberapa alasan.
Adapun alasan tersebut ialah:
a). Melalui penilaian kinerja dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian promosi serta penetapan gaji.
b). Penilaian kinerja dapat memberikan timbal balik bagi para manajer ataupun karyawan untuk meninjau kembali perilaku serta melakukan introspeksi, baik berupa hal positif maupun hal negatif yang kemudian hal tersebut dijadikan patokan untuk merubah perilaku serta mendukung berkembangnya organisasi secara keseluruhan.
c). Penilaian kinerja diperlukan untuk melakukan pertimbangan dalam pelatihan kembali (retraining) serta pengembangan.
d). Penilaian kinerja dewasa ini bagi setiap organisasi khususnya organisasi bisnis merupakan suatu keharusan, apalagi jika dilihat tingginya persaingan antar perusahaan.
e). Hasil penilaian kinerja lebih jauh akan menjadi bahan masukan bagi pemerintah dalam melihat bagaimana kondisi perusahaan tersebut.
Hal ini juga dapat termasuk kedalam bahan pertimbangan atau sebagai bahan masukan bagi lembaga pemberi pinjaman untuk melihat kualitas kinerja dari suatu organisasi atau perusahaan, sebagai contoh pada saat mengajukan pinjaman kredit maka pihak perusahaan dapat memperlihatkan kualitas hasil dari penilaian kinerja mereka yang dimana hal tersebut dapat menjadi bahan masukan sebagai pendukung keputusan pemberian kredit, dan dapat meyakinkan serta mendukung tingkat kepercayaan pihak pemberi kredit tersebut.
Dari berbagai alasan dan bahan pertimbangan tersebut di atas maka semua itu diharapkan akan mampu memberi pengaruh pada peningkatan kinerja suatu perusahaan. Karena sebagaimana kita ketahui alasan paling utama dari diperlukannya penilaian kinerja adalah agar terciptanya peningkatan kualitas kinerja di perusahaan, dan pengaruhnya lebih jauh pada peningkatan produktivitas serta profit perusahaan. Artikel Tugas Kuliah (Vina Loreza)