KEPRINEWS – Pembangunan pasar baru Tanjungpinang belum selesai dikerjakan sesuai target pada 31 Desember 2023 lalu.
Hinga kini pihak kontraktor masih terus menggesa pembangunan yang tinggal menyisakan progres fisik sekitar 0,7 persen saja.
Site Engineering, Hendro menyampaikan, keterlambatan progres pembangunan ini disebabkan karena faktor cuaca yang tak mendukung belakangan ini, sehingga memaksa pekerjaan dilakukan hingga waktu malam hari.
“Memang faktor cuaca sebelum tahun baru kemarin sangat mempengaruhi,” jelas Hendro, Sabtu (6/1/2024) pada media ini.
Dengan begitu, pihak kontraktor pun terpaksa membayar denda Rp 500 ribu per hari atas keterlambatan pembangunan tersebut.
Saat ini, kata Hendro, Balai Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberikan waktu tambahan selama 50 hari kerja untuk menyelesaikan sisa-sisa progres fisik yang belum selesai.
“Namun untuk aktualnya Insyaallah jika cuaca kedepan mendukung, sebelum tanggal 20 Januari 2024 sudah selesai,” tuturnya.
Hendro melanjutkan, setelah banguna tersebut rampung, pihaknya akan melakukan serah terima fisik bangunan kepada Balai Sarana dan Prasarana Provinsi Kepri.
Setelah itu, barulah dari pihak Provinsi yang akan melakukan serah terima dengan pihak Pemko Tanjungpinang, yang nantinya akan dikelola oleh PT. TMB BUMD Tanjungpinang.
“Nanti setelah kita serah terima, otomatis pembangunan sudah rampung semua dan sudah bisa dioperasikan. Namun kembali lagi tergantung dari pemerintah yang mengelola, karna kami hanya yang membangun saja,” jelasnya.
Dikatakannya, setelah revitalisasi pasar baru sudah rampung, pihaknya masih harus menunggu selama 7 bulan kedepan untuk masa pemeliharaan bangunan.
“Jadi selama 7 bulan kedepan, kerusakan yang terjadi di bangunan ini akan menjadi tanggungjawab kami untuk memperbaiki,” pungkasnya. (un)