KEPRINEWS – Sejumlah Warga Tanjungpinang mengeluhkan harga pengiriman jenazah yang relatif tinggi dan bervariasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungpinang.
Salah satu petugas RSUD Tanjungpinang (namanya dirahasiakan) kepada KepriNews.co, belum lama ini membeberkan indikasi pungutan liar yang beberapa kali terjadi dan tidak ada tindakan serius dari pimpinan RSUD.
Dijelaskannya, sudah beberapa orang yang komplain dengan sistim pengiriman jenazah ke luar daerah Tanjungpinang, harganya mahal tidak dilengkapi dengan surat-surat dokumen pengiriman jenazah sesuai SOP.
Belum lama ini, ada pengiriman jenazah antar provinsi, dimintai harga sampai belasan juta, semua fasilitas yang digunakan itu milik RSUD untuk pengiriman jenazah sampai ke bandara.
“Ternyata anggaran itu tidak masuk ke kas RSUD, tapi masuk ke pribadi oknum pegawai rumah sakit. Dan hal yang serupa sudah sering terjadi. Awalnya ketahuan masalah ini, karena dari pihak keluarganya mengkomplain karena ada beberapa hal yang tidak sesuai prosedur, termasuk kelengkapan surat,” ucapnya.
Akhirnya pegawai itu dipindahkan dinas ke tempat lain di salah satu puskesmas. Ironisnya, masalah Pungli yang kerap terjadi, Direktur RSUD sudah mengetahui dari awal tapi tidak melakukan tindakan apa-apa. Ada apa dengan bungkamnya direktur RSUD pada Pungli pengirim jenazah, nanti Walikota Tanjungpinang yang melakukan tindakan tegas baru terjadi perubahan baik sampai hari ini.
“Yang saya tahu oknum pegawai yang dipindahkan karena ketahuan melakukan Pungli beberapa kali, dikarenakan ada warga yang langsung melaporkannya ke ibu walikota, bukan karena tindakan dari direktur RSUD,” pungkasnya.
Direktur RSUD Tanjungpinang Yunisaf, dikonfirmasi masalah dugaan pungutan liar yang terjadi, sampai berita ini diterbitkan, belum menjawab. (un)