KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang telah mengerahkan sebanyak 600 orang pekerja yang bertugas menormalisasi drainase yang rawan akan banjir di wilayah setempat.
Ratusan pekerja tersebut tersebar di 16 titik lokasi drainase yang memang dinilai menjadi titik permasalahan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Karna memang permasalahan banjir kemarin itu ada di drainasenya, karena sudah lama tidak dilakukan normalisasi. Sehingga banyak sekali pasir dan sampah yang menyumbat,” kata Hasan, Senin (4/12/2023) usai menyalurkan BLT kepada masyarakat di Kantor Dinas Sosial Kota Tanjungpinang.
Menurut Hasan, pekerjaan tersebut melibatkan masyarakat setempat melalui skema program padat karya, yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp700 juta.
“Ini prioritas bagi yang belum memiliki pekerjaan dan lokasi yang berkerja itu dari masyarakat setempat. Nanti mereka akan mendapatkan gaji Rp120 ribu per hari, mungkin akan berjalan hingga 2 Minggu kedepan,” tuturnya.
Pemko Tanjungpinang juga secara intensif terus menggalakan program kebersihan lingkungan untuk mendukung upaya dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Melihat persoalan banjir yang terjadi juga disebabkan karena banyaknya tumpukan sampah, Hasan pun menghimbau agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Kalau kita melihat ada yang membuang sampah sembarangan kita juga harus menegur, karna kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.
Hasan juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bersama-sama serentak melakukan gotong royong secara rutin di lingkungannya masing-masing.
Dikatakannya, Pemko Tanjungpinang juga siap memfasilitasi sarana dan prasarana kebersihan, seperti lori sampah dan sebagainya.
“Mari kita luangkan di waktu-waktu libur untuk melakukan pembersihan lingkungan di wilayah sekitar,” ajak Hasan. (un)