KEPRINEWS – Anggaran yang mencapai hampir Rp2 miliar pada tahun 2023 di Desa Rejai, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, dipertanyakan peruntukannya yang tidak terlihat jelas penggunaannya.
Sejumlah masyarakat Rejai bersama LSM, kepada keprinews.co, Minggu (1/8), disalah satu kedai kopi daek, menuturkan, bahwa sampai hari ini Kepala Desa Rejai, termasuk perangkat desa yang berkompeten belum dapat memberikan penjelasan angaran Dana Dèsa (DD) yang dikelolanya di 2023 Lalu.
Dikatakan Asmin dari LSM pada saat itu, dirinya mewakili beberapa warga yang mempertanyakan penggunaan DD 2023, untuk apa saja. Karena Kadesnya tidak transparan seputar penggunaan DD diperuntukan untuk apa secara detail.
Lanjutnya, kalaun tidak salah, anggaran yang tersedia, terdiri dari DD sebesar Rp915.672.000, dan Rp1.078.853.560, JKN KIS Rp4.513.416, keseluruhan Rp1.999.038.976.
“Pada hal kalau digunakan dengan benar dan sesuai peruntukan, maka anggaran ini akan membawa dampak besar bagi pembangunan desa dan dapat menyentuh masyarakat,” ungkapnya.
Ironisnya, walaupun memiliki anggaran besar, namun terlihat kantor Dèsa masih tampak kumuh, kurang terawat. Cat di sekeliling kantor sudah lusuh, dan memudar. Diduga bahkan anggaran untuk perawatan kantor dèsa tidak direalisasikan dengan benar.
“Untuk itu, kami minta aparat penegak hukum agar dapat melakukan tindaklanjut dan penegakan hukum untuk pertanggungjawaban anggaran desa yang telah dikucurkan pada tahun 2023. Anggaran ini digunakan untuk apa saja,” harapnya.
Kepala Desa Rejai, sampai berita ini diterbitkan belum dapat dikonfirmasi. (Red)