KEPRINEWS – Menjelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Rabu (29/1/2025) besok, ramai warga Etnis Tionghoa melaksanakan ritual sembahyang leluhur di Vihara Avalokitesvara Graha, Tanjungpinang.
Ritual sembahyang leluhur ini dilakukan di penyimpanan abu kremasi yang juga berlokasi satu kompleks dengan vihara terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Salah satu warga Tionghoa, Fauzi menjelaskan, bahwa sembahyang leluhur ditujukan untuk menghormati dan mendoakan arwah leluhur keluarga atau saudara, serta memperkokoh persatuan segaris keturunan.
Menurutnya, ritual ini memang sudah menjadi tradisi turun temurun warga Tionghoa saat menyambut tahun baru Imle…
[15.31, 28/1/2025] Un Simpati: Penjualan Pernak-pernik Imlek di Tanjungpinang Menurun 50 Persen
KEPRINEWS – Pernak-pernik Imlek merupakan komoditas barang yang paling dicari saat Tahun Baru Imlek tiba, penjualan pernak-pernik inipun mulai ramai diburu masyarakat etnis Tionghoa di Tanjungpinang, Selasa (28/1/2025).
Pernak-pernik yang identik dengan warna merah inipun dapat dijumpai di pusat perbelanjaan maupun toko-toko setempat.
Kendati demikian, para pedagang menilai bahwa penjualan pernak-pernik pada Imlek tahun ini menurun cukup drastis hingga 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
Seperti yang disampaikan pemilik Toko Sederhana Baru yang berlokasi di Jalan Gambir, Nasri mengatakan bahwa penjualan pernik-pernak Imlek terbilang cukup sepi.
“Kita sudah menjual pernak-pernik Imlek sejak bulan lalu, namun yang beli masih sepi. Dalam artian ada, tapi tidak banyak,” kata Nasri, pada keprinews.co.
Ia membandingkan dengan periode tahun 2023 lalu, dimana pada puncaknya penjualan pernak-pernak sangat ramai dan tokonya terus dikerumuni oleh pembeli.
“Tahun 2023 lalu lebih ramai, bahkan kita tidak ada waktu bersantai pada tahun itu. Beda dengan tahun ini penjualan menurun hampir setengah,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan pemilik toko lainnya, Cece mengaku penjualan pernak-pernik Imlek di tokonya menurun lebih dari separuh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, animo pembelian hiasan Imlek tahun ini terbilang sepi, kemungkinan karena banyak warga yang menyimpan pernak-pernik tahun lalu, dan digunakan untuk tahun ini.
“Selain itu, sulitnya ekonomi juga turut menjadi pemicu kurangnya penjualan,” pungkasnya. (un)