KEPRINEWS – Harga komoditas sayur mayur di Pasar Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang terjun bebas sejak 3 bulan belakangan ini.
Hal tersebut dikeluhkan sebagian pedagang sayur, menurut mereka fenomena anjloknya harga sayur disebabkan karena kurangnya pembeli, sementara stok sayur terlalu banyak.
Seperti kata Simamora, bahwa cuaca akhir-akhir ini sangat mendukung kesuburan sayuran, sehingga banyak petani mengalami panen yang sangat melimpah.
“Sudah 3 bulan terakhir ini, panen sayur terlalu banyak sampai terbuang-buang,” kata Simamora, Rabu (14/8/2024).
Hal ini, lanjutnya, membuat komoditas harga sayur mayur khususnya di Tanjungpinang anjlok, seperti sayur kangkung dan sayur caisin yang dihargai Rp8 ribu per Kilogram (Kg).
Sementara harga sayur kol Rp8 ribu per Kg, terong Rp20 ribu per Kg, mentimun Rp15 ribu per Kg dan selada Rp50 ribu per Kg.
Menurut Simamora, anjloknya harga sayur membuat omzet pendapatannya sangat berkurang, apalagi banyak sayur yang busuk karena tidak laku terjual.
“Banyak stok sayur yang terbuang karena tidak terjual, jadi malah pendapatan pun sangat menurun,” ujarnya.
Hal yang sama dikemukakan oleh pedagang sayur lainnya, menurut Mukodin, memang belakangan ini harga komoditas sayur tak menentu.
Bahkan kata dia, harga sayur terus anjlok hingga 100 persen dari harga biasanya, dan hal ini terjadi secara berangsur-angsur selama 3 bulan belakangan ini.
“Kadang naik sedikit, tapi kalo sudah turun malah turun terus. Jadi ada beberapa sayur yang dijual sangat murah,” singkatnya. (un)