KEPRINEWS – Harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional merangkak naik sejak beberapa pekan belakangan ini.
Di antaranya beras, dan ayam potong. Untuk komoditas telur Ayam, sampai saat ini masih normal, berkisar di Rp1.844 -Rp2000 per butir.
Kepala Disdagin Tanjungpinang, Riany, melalui Kasi Stabilisasi Harga Barang, Malik, kepada keprinews.co, Senin (2/10), mengatakan, bahwa berdasarkan data yang tercatat, bahwa kebutuhan konsumen di Tanjugpinang, terhitung dari mulai dari Minggu pertama sampai Minggu ketiga bulan September, berkisar 2.060.640 butir.
Di September, stok komoditas telur Ayam, berjumlah 2.228.700. Jadi ketersediaan telur, dalam kondisi aman.
Untuk saat ini, stok yang tersedia di sejumlah distributor dan peternak, untuk wilayah Tanjungpinang, mencukupi kebutuhan masyarakat.
Distributor toko Buana saat ini menyediakan stok telur 420.000 butir. Ternak Ayam Tri Karya tersedia 420.000 butir.
Sementara distributor Apeng Farm stoknya saat ini berjumlah 418.500 butir. Toko Segar tersedia 225.000 butir. Peternakan Ayam Panjaitan berjumlah 222.000 butir.
Harga yang dijual, bervariasi, baik itu di pasar, sejumlah toko dan kedai. Mulai dari Rp1,864 sampai Rp2000.
Salah satu kedai penjualan telur di Kedai Perum Gesya, Narsi, mengatakan untuk komoditas telur ayam sangat diminati warga. Karena setiap hari habis sampai 3 baki atau papan telur yang berisi 30 butir.
“Kami jual per butir itu harga Rp2000, karena kami ambil terhitung 1 butir itu berkisar di Rp1800,” tuturnya. (red)