KEPRINEWS – Provinsi Kepulauan Riau yang tahun ini kebagian 77 titik pembangunan Base Transceiver Station (BTS) baik melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) maupun Dirjen PPI Kominfo bersama Provider Swasta akan diawasi penyediaannya oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kepulauan Riau.
Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP Perwakilan Kepri akan melakukan Survei Pendahuluan Pengawasan Penyediaan BTS dan Penyediaan Akses dan Kapasitas Jaringan Internet pada Provinsi Kepulauan Riau.
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad yang terus menggesa percepatan pembangunan BTS tersebut menerima tim Survei BPKP Kepri dalam Entry Meeting terkait Survei Pendahuluan tersebut di ruang kerjanya, Senin (08/08). Tim Survei BPKP dipimpin oleh Nunung Nurhayati akan melakukan survei pendahuluan selama 11 hari kerja mulai tanggal 2 Sampai dengan tanggal 16 Agustus 2022.
Nunung Nurhayati menyampaikan dalam survei pendahuluan ini, timnya ingin melihat sudah sejauh mana progres pengerjaannya. Kemudian terkait perizinan, pembebasan lahan, hingga kendala-kendala yang dihadapi.
“Dilihat dari Program BAKTI di Kementerian Kominfo, Kepri termasuk Provinsi yang mendapat jumlah titik terbanyak pembangunan BTS nya oleh BAKTI di Sumatera. Di survei ini kami juga ingin melihat peran Pemprov Kepri menjembatani dan mengkoordinir Pemkab maupun Pemko dengan Pemerintah pusat terkait hal teknis seperti pembebasan lahan,” ujar Nunung.
Nunung menjelaskan timnya saat ini sedang dalam tahap pengumpulan data dan belum sampai ke tahap pengawasan di Lapangan. Menurutnya setelah data dihimpun di tahap awal, maka akan di himpun di BPKP pusat untuk memperdalam ke daerah mana-mana saja akan melakukan peninjauan secara langsung.
“Saat ini di Kementerian Kominfo sudah cukup banyak data yang dihimpun terkait proses perencanaan, penyediaan lahan pembangunan, dan kendala serta hambatan secara umum,” jelas Nunung.
Sementara itu, Gubernur Ansar yang beberapa waktu lalu juga sempat mendiskusikan pembangunan BTS di Kepri bersama BAKTI di TV Nasional mengaku cukup senang dengan progres yang telah dicapai sampai saat ini. Dimulai sejak awal-awal masa pelantikannya bertemu langsung dengan Menteri Kominfo hingga diberikan kuota pembangunan BTS yang cukup banyak seperti saat ini.
“Mudah-mudahan tambahan 34 titik yang kita ajukan untuk tahun depan direstui, maka hampir seluruh wilayah Kepri akan bebas dari blankspot. Tinggal nantinya kita sisir lagi daerah-daerah yang masih ada blankspotnya” harap Gubernur.
Gubernur Ansar berkomitmen untuk terus menggesa percepatan pembangunan BTS yang telah disetujui dan terus melobi tambahan titik BTS yang telah diusulkan.
“Intinya kita kejar ini supaya memudahkan kita bekerja, lebih efisien dan efektif. Suoaya kita dapat jaga kedaulatan di wilayah terdepan. Kalau ada istilah tol laut, maka kita sebut pembangunan BTS ini sebagai Tol Langit,” kata gubernur.
Sebab, Gubernur Ansar mengaku prihatin karena melihat sendiri siswa-siswa sekolah yang kesulitan mencari sinyal saat pemberlakuan pembelajaran daring. Dengan pemerataan jaringan Ia berharap hal tersebut dapat dieleminir.
“Termasuk layanan dasar kesehatan, pendidikan, dan layanan pemerintahan. Dinas-dinas akan kita dorong untuk membuat modul-modul yang memudahkan pelayanan yang memakai sistem elektronik” tutupnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kominfo Provisni Kepri, Hasan menjelaskan berdasarkan hasil rapat terakhir dengan Dirjen PPI Kominfo, dari ke 35 titik BTS yang dibangun BAKTI Kominfo yang dititikberatkan pada daerah 3T, sebanyak 17 titik di Natuna telah selesai 100 persen dengan jaringan 2G, namun telah diakomodir BAKTI untuk ditingkatkan ke jaringan 4G.
“Sisanya sebanyak 12 titik di Anambas tinggal menunggu pembangunan fisik dimana infrastruktur seluruhnya telah ada di lokasi. 5 titik di Bintan, dan 1 di Karimun juga sedang berproses,” paparnya.
Sedangkan 42 titik BTS yang dibangun Dirjen PPI Kominfo bersama Provider Swasta yang terbagi atas 11 titik BTS di Natuna, 28 titik di Lingga, dan masing-masing 1 titik di Karimun, Bintan, dan Batam juga saat ini sedang dalam proses pembangunan oleh provider.
“Jadi secara keseluruhan pembangunan 77 titik BTS didawasi dan dievaluasi kita targetkan semua selesai di Desember 2022. Secara keseluruhan kita evaluasi tidak ada permasalahan. Hanya ada 2 titik yang kita lakukan relokasi karena tidak sesuai koordinat tapi saat ini sudah selesai,” terang Hasan. (*)