KEPRINEWS – Beranjak dari pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi kepada wartawan, yang mengatakan bahwasannya sistem zonasi PPDB 2019 digunakan untuk menemukan jalan keluar dari berbagai permasalahan, salah satunya mengenai infrastruktur sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Yakni untuk menjawab banyaknya keluhan masyarakat yang menyebutkan infrastruktur sekolah belum merata. Infrastruktur itu meliputi sarana dan prasarana sekolah hingga kesenjangan guru.
Dengan diberlakukan sistem ini, maka dengan sendirinya akan terlihat permasalahan tersebut, sehingga daerah dapat membangunan infrastruktur sekolah yang merata sampai ke pelosok daerah.
Polres Tanjungpinang
Melihat berbagai pengeluhan orang tua siswa baru yang viral di Medsos dengan sejumlah keluhan, khususnya di tingkat SMP, maka Kapolres Tanjungpinang, melalui Kasat Reskrim Efendri Alie turun langsung ke lapangan melihat kondisi PPDB yang berjalan. Ini merupakan bentuk kepedulian dan empati Polres terhadap sistem zonasi yang saat ini menjadi masalah awal penerimaan siswa baru
Salah satu sekolah yang dipantau oleh Efendri Alie yaitu SMP Negeri 7 Tanjungpinang. Pada saat kunjungannya di SMP 7, Efendry juga mendengarkan langsung berbagai keluhan, curhatan orang tua seputar sistim zonasi tersebut yang dialaminya dengan berbagai kesulitan.
Melihat situasi dan sistem PPDB yang diberlakukan, kata Efendry salah satu solusinya, Pemko dapat membangunan SMP baru di zona Kecataman Tanjungpinang Timur. “Dengan adanya penambahan sekolah, merupakan solusi untuk meminimalisir dan mengantisipasi kejadian tahun ini terjadi lagi,” ungkapnya.
Lanjut Efendry, kepedulian pada pendidikan merupakan tanggungjawab bersama. Pasalnya, ketika kita bersama mencari solusi dan memprioritaskan pendidikan, maka akan melahirkan para siswa yang lebih produktif, berpengetahuan, keahlian dan wawasan bagi mereka.
Sehingga saat mereka bekerja nanti, pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien dengan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan serta profesional.
“Saya pribadi sangat berempati dan sangat peduli melihat berbagai keluhan orang tua siswa yang memasuki anak mereka lewat sistim zonasi terhambat dengan kurangnya sekolah pada beberapa titik zonasi. Melihat kondisi yang ada dengan sistim yang diberlakukan, disarankan agar Pemko melakukan penambahan pembangunan sekolah baru,” ujarnya.
Salah satu orang tua siswa yang ada saat itu, Andriani (42) mengatakan, sangat berterimakasih kepada Polres Tanjungpinang lewat Kasat Reskrim yang telah memberikan support serta membantu meringakan dengan memberikan solusi-solusi yang baik.
“Setelah berbincang-bincang dengan pak polisi tadi, setidaknya saya mendapat berbagai pencerahan walaupun perbincangan tadi sangat singkat. Namun dengan adanya kehadiran beliau, merupakan bentuk kepedulian yang sangat mensupport kami sebagai orang tua. Terima kasih untuk kepeduliannya bagi kami orang tua siswa ,” tutup Andriani. (Redaksi 01)