Upaya Pemko Tanjungpinang menjawab salah satu kebutuhan air bersih di Pulau Penyengat, diperhadapkan dengan situasi yang sulit, di mana sumber air tawar terbatas sementara peningkatan kebutuhan air terus meningkat.
KEPRINEWS – Kunjungan kerja Walikota Tanjungpinang, Rahma bersama sejumlah SKPD di Pulau Penyengat, terkait pemasangan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), Selasa (08/06/2021), disambut baik oleh warga setempat.
Dikatakan Rahma, air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat, khususnya masyarakat Penyengat. Melihat wilayah Penyengat merupakan pulau kecil di tengah-tengah laut salah satu daerah yang minim sumber air tawar, sehingga menimbulkan kendala mengenai pemenuhan kebutuhan akan air.
Solusi terbaik, dengan memanfaatkan volume air laut yang jumlahnya sangat melimpah dibandingkan dengan jumlah air tawar yang tersedia. Melalui potensi air laut inilah dapat dimanfaatkan dengan baik melalui produksi air laut menjadi air tawar dengan proses yang dinamakan desalianasi air laut. Teknologi desalinasi yang tepat untuk diterapkan adalah sea water reverse osmosis (SWRO), pasalnya, lebih efektif dengan biaya yang terukur.
Tidak terfokus dengan harga dari pemasangan SWRO, karena memiliki nilai manfaat yang lebih besar, maka secara ekonomi tidak ada masalah walaupun saat ini dalam kondisi keterbatasan anggaran. Intinya pemerintah terus berupaya menjangkau keluhan masyarakat untuk diselesaikan.
Melalui hasil peninjauan Kunker ini, rata-rata warga merespon dengan baik. Rahma meninjau salah satu tempat penampungan air. Disana ia meminta agar tempat penampungan air dibangun secara permanen. “Buatkan tempat permanen agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” lanjutnya.
Saat melewati rumah Johari warga Kampung Datok yang tengah mengisi air di belakang rumahnya, langsung disapa oleh walikota. Ia mengakui sebelum ada SWRO, selama ini sulit memperoleh air bersih, apa lagi yang langsung mengalir ke rumah.
“Ahamdulilah air sudah mengalir ke rumah kami, karena selama ini mengambil air di sumur. Jika musim kemarau kami kesusahan mendapatkan air, sekarang tidak susah lagi karena air sudah mengalir di setiap rumah,” ungkapnya bersyukur.
Seterusnya, Rahma bertemu dengan salah satu warga di sana bernama Asnah. Senada dengan itu, Asnah merespon baik dengan kondisi saat ini dalam mengatasi kebutuhan air bersih.
Jawaban Asnah terkait pemasangan pipa air, bahwa sampai saat ini tidak ada kendala. “Sejak dipasang pipa, air mengalir lancar, tidak masalah dan sangat membantu. Bayaran per-bulannya pun tidak berat, sesuai dengan pemakaian rumah tangga,” ucapnya.
Beberapa warga juga yang dimintai keterangan saat itu seputar adanya SWRO, mengatakan hal senada, yakni pemenuhan kebutuhan air telah dirasakan manfaatnya. Dan berterimakasih atas keseriusan Pemerintah Kota Tanjungpinang mengatasi dan memenuhi kebutuhan utama warga.
Kesimpulannya, Rahma menjelaskan, untuk tahap awal Pemko melalui APBD dapat memenuhi 100 rumah. “Selanjutnya akan dibantu oleh anggaran APBN agar seluruh rumah di Pulau Penyengat dialiri air,” jelasnya.
Ikut bersama dalam Kunker ini, Dinas PUPR, Kabag Prokompim Elvi Arianti, Camat Tanjungpinang Kota Raja Hafizah dan Lurah Penyengat Al Imron. (Red01/Hms)